Kamis 09 Feb 2012 09:29 WIB

Pengembangan Kebun Raya Butuh Landasan Hukum

Rep: Roshma Widiyani/ Red: Didi Purwadi
Kebun Raya Bogor
Foto: ,
Kebun Raya Bogor

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor (PKT KR Bogor), Mustaid Siregar, menyatakan keberadaan kebun raya sangat penting untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Karena itu, pihaknya butuh landasan hukum untuk memaksimalkan kehadiran kebun raya sebagai salah satu bentuk konservasi alam dan sumber plasma nutfah.

''Karena fungsinya sangat vital, maka membangun kebun raya menjadi sangat penting,'' kata Mustaid. ''Pengembangan kebun raya akan berjalan lancar bila didukung peraturan hukum yang memadai.''

Salah satu langkah adalah menerbitkan Perpres No. 93 Tahun 2011 tentang Kebun Raya. Isi Perpres secara garis besar mengenai pembangunan, kelembagaan, pembinaan, pengawasan dan pendanaan Kebun Raya. Pembangunan kebun raya daerah menjadi Prioritas Nasional ke-9 (PN 9).

''Prioritas ini mencakup lingkungan hidup dan penanggulangan bencana,'' ujarnya. 

Hingga tahun 2011, PKT KR Bogor telah berperan dalam kegiatan pembangunan 19 kebun raya daerah. Kesembilan-belasnya tersebar di 16 provinsi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement