Selasa 17 Dec 2024 19:04 WIB

Sunset di Kebun Hadir di TMII, Kenalkan Ragam Satwa dan Budaya

Sunset di Kebun di TMII ini merupakan yang ke-9 digelar pada 2024.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Sunset di Kebun digelar di Istana Anak-anak Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Ahad (15/12/2024).
Foto: Dok. Dok. Corporate Communication Kebun Raya
Sunset di Kebun digelar di Istana Anak-anak Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Ahad (15/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sunset di Kebun kembali hadir menghibur para penggemar musik Tanah Air pada penghujung 2024. Kali ini, Sunset di Kebun menawarkan venue berbeda dari biasanya dengan digelar di Istana Anak-anak Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, pada Ahad (15/12/2024).

Sunset di Kebun merupakan salah satu event yang diusung dan diselenggarakan oleh PT Mitra Natura Raya (MNR) sebagai mitra Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Acara ini sebelumnya hanya digelar di empat kebun raya yang berada dibawah pengelolaan PT MNR yakni Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Bali, dan Kebun Raya Purwodadi. Namun kali ini merambah ke Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

Baca Juga

General Manager Event Kebun Raya, Abi Irawan, mengatakan Sunset di Kebun di Taman Mini Indonesia Indah ini merupakan Sunset di Kebun yang kesembilan kalinya diselenggarakan pada 2024. Sunset di Kebun sebelumnya telah dilaksanakan sebanyak delapan kali di empat Kebun Raya tersebut.

“Ini pemungkas di Jakarta suatu kehormatan dan tempat ajaib Istana Anak-anak Indonesia, di mana kalau melihat dulu zaman SD atau SMP main ke sini tempatnya sangat memorable. Ketika berkesempatan membuat Sunset di Kebun ditempat ini, sangat menakjubkan,” kata Abi dalam keterangan tertulis, dikutip pada Selasa (17/12/2024).

Sunset di Kebun merupakan pertunjukan dengan perpaduan alam terbuka, musik harmonis serta keintiman antara musisi dengan penggemar. Ia mengatakan penonton akan diajak pada suasana lebih dekat dengan musisi favoritnya, nuansa lebih intim akan terasa, penonton lebih santai menikmati alunan musik yang lebih mendalam, bahkan sang musisi pun akan turut berbaur dengan penonton di sejuknya suasana sore hari di Istana Anak-anak Indonesia, TMII.

Sunset di Kebun biasanya hanya mengenalkan aneka ragam tumbuhan dan satu tanaman plant hero, namun di TMII kali ini, akan diperkenalkan juga berbagai jenis hewan. General Manager Jagat Satwa Nusantara, Piter Kombo mengatakan Sunset di Kebun sesuai dengan tujuan program yang telah dilakukan di Jagat Satwa Nusantara (JSN) selama ini. Dalam event ini, JSN mencoba menampilkan berbagai bentuk interaktif menyampaikan kampanye, generasi muda agar peduli dan melestarikan satwa liar.

“Kita juga punya peran dalam pelestarian lingkungan untuk kita juga kedepannya,” ujarnya.

Untuk mengenalkan salah satu satwa Indonesia, JSN mencoba menyuguhkan presentasi burung di main stage. Sementara untuk mengenalkan tumbuhan, hal ini dilakukan lewat dekorasi main stage. Tema main stage adalah Tropical Forest dengan gaya Nature Style yang akan menonjolkan beberapa tanaman hujan tropis yang dimana menggambarkan enclosure-enclosure yang ada di museum komodo dan terdapat sentuhan kebudayaan yaitu wayangan gunungan.

Setelah presentasi burung, para penonton juga dihibur dengan penampilan dari musisi kenamaan seperti Dere, Fiersa Besari, dan Nadine Amizah. Penampilan Fiersa merupakan penampilan yang ditunggu-tunggu oleh penggemarnya. Konon kabarnya pria yang akrab disapa Bung Fiersa ini akan vakum sementara dari dunia musik pada tahun 2025 nanti, jadi bisa dikatakan ini adalah aksi panggung Fiersa terakhir sebelum rehat.

Culture Hero

Culture Hero yang diberikan kepada para musisi adalah Gunungan Wayang atau yang dikenal dengan istilah "kayon" sering digunakan sebagai properti dalam seni pertunjukan baik itu teater, seni tari, seni musik, bahkan berbagai event seremonial.

Gunungan pertama kali diciptakan pada 1443 Caka, digunakan untuk membuka dan menutup cerita atau lakon wayang dengan cara ditancapkan tegak lurus. Hal ini kemudian dikenal dengan istilah "tancep kayon" yang menandai berakhirnya pertunjukan wayang tersebut. Fungsi lain gunungan sebagai sarana bagi dalang untuk menggambarkan bangunan, suasana, dan peristiwa alam raya, seperti seperti angin, samudra, gunung, juga halilintar.

Melalui program Sunset di Kebun, TMII memperkenalkan Gunungan Wayang sebagai Culture Heroes sebagai bentuk pelestarian budaya Indonesia. Pada dasarnya gunungan merupakan simbol kehidupan manusia yang sarat akan nilai filosofis. Setiap gambar dalam ornamen di dalamnya melambangkan seluruh kehidupan manusia dan hubungannya dengan segala hal di dunia dan alam semesta. Culture Hero ini juga akan diberikan kepada musisi-musisi lain yang tampil dalam acara Sunset di Kebun di TMII.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement