Jumat 10 Feb 2012 19:04 WIB

Malam Mingguan dengan The Godfather

the godfather
Foto: ap
the godfather

REPUBLIKA.CO.ID,Daripada iseng menghabiskan akhir pekan ini dengan jalanan macet, mungkin lebih baik jika menonton film lawas The Godfather. Film jadul ini masih layak untuk ditonton. Apalagi dengan kecanggihan blue ray, film ini sudah mengalami transformasi di bidang gambar dan suara, lebih bersih, jernih dan tajam.

Bisa dibilang, The Godfather maupun lanjutannya menjadi tongak film-film Hollywood dengan latar belakang mafia Italia yang keras dan brutal. Bahkan beberapa kritisi perfilman di AS menyebutkan karya Francis Ford Coppola ini, sebagai salah satu tonggak perfilman AS yang paling dikenang hingga saat ini.

Lewat film yang aslinya berdurasi sekitar 175 menit ini, Marlon Brando mampu meraih Oscar sebagai aktor terbaik.

Akting Brando yang memikat ditambah dengan ketertutupan pribadinya telah menempatkannya sebagai salah satu aktor misterius. Namun di lain pihak, gaya ini sekaligus menjadi 'panutan' beberapa aktor film dekade terakhir ini. Robert de Niro merupakan salah satu pengaggum aktor yang pernah menolak penghargaan Oscar lewat penampilannnya dalam film Last Tango in Paris (tahun 1973). Dalam film karya Bernardo Bertolucci, para kritisi film memuji akting Brando, sekaligus mengundang kontroversi karena bermain cukup 'panas' dengan Maria Schneider yang usianya baru menginjak 17 tahun.

Dalam The Godfather, Brando memerankan tokoh utama Vito Carleone sebagai kepala mafia yang memeiliki bisnis relatif 'bersih'. Bersama kedua putranya Sonny dan Fredo (diperankan James Caan dan John Cazale), Vito Corleone menolak terlibat bisnis obat bius. Dalam menjalankan bisnisnya, imigran asal Sisilia ini dibantu tangan kanannya, Tom Hagen (Robert Duvall) serta Clemenza (Richard Castelanno).

Sementara putranya yang lain Michael (Al Pacino) tak tertarik sama sekali dengan kerajaan bisnis ayahnya. Meskipun demikian, Michael menjadi kebanggaan keluarga karena ikut berjuang membela negara dalam perang dunia. Film yang diangkat dari novel karya Mario Puzzo ini memang mengambil latar belakang kehidupan pada tahun 1945.

Keluarga Carleone mulai terlibat konflik dengan anggota mafia lain saat mereka menolak bergabung dengan keluarga Tattaglia untuk terjun di bisnis narkotik. Penolakan ini berakibat pada penembakan terhadap Vito, yang juga telah dianggap sebagai ''Bapak'' diantara sesama mafia. . Dalam keadaan kritis ini, Michael yang selama ini menjauhi bisnis keluarga ternyata menjadi 'dewa penyelamat'. Dia mengtahui dalang dibalik pembunuhan tadi. Tattaglia ternyata mendapat dukungan dari seorang polisi korup bernama Kapten McCluskey (Starling Hayden).

Besarnya kecintaan Michael pada ayahnya membuatnya nekat menghadapi lawannya seorang diri. Langkah ini mengejutkan kedua kakaknya, terutama Sonny yang selama ini dikenal cukup keras hati. Setelah berhasil menewaskan lawannya di sebuah bar, Michael bersembunyi di Italia dan menikah dengan Apollonia (Simonetta Sitefanelly) dan meninggalkan kekasihnya.

Kedamaian Michael ternyata hanya sebentar, karena istrinya tewas oleh bom yang dipasang di mobilnya. Penderitaan Michael ternyata tak pernah putus, sampai akhirnya terdorong mengelola bisnis keluarga Corleone setelah kakaknya, Sony, mati dibunuh musuhnya. Film ini memang syarat dengan nafsu dan dendam, namun gambar-gambar yang indah didukung ilustrasi musik yang indah menjadikan The Godfather tak cuma sekedar film mafia yang penuh dar-der-dor.

sumber : ap
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement