REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Perdana Menteri Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan sikap Hamas terhadap Israel tidak berubah dan tidak akan pernah berubah. Hamas selamanya tidak akan pernah mengakui Israel.
Ucapan tersebut dilontarkan saat Palestina sedang berupaya membentuk pemerintah sementara yang dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmud Abbas. Israel menolak upaya Hamas bergabung dengan Fatah.
Negara Zionis Yahudi itu memandang Hamas sebagai organisasi teroris. Israel pun menuding Iran sebagai sponsor dan pemasok senjata mereka.
"Perlawanan akan terus dilakukan sampai semua tanah Palestina yang dicaplok Israel termasuk Alquds (Yerusalem) itu dibebaskan dan semua pengungsi telah kembali," tegas Haniyeh.