Senin 13 Feb 2012 23:03 WIB

Astronomi Islam Menguak Rahasia Langit (4-habis)

Rep: Heri Ruslan/ Red: Chairul Akhmad
 Sisa kemegahan Observatorium Ulugh Beg
Foto: en.wikipedia.org
Sisa kemegahan Observatorium Ulugh Beg

REPUBLIKA.CO.ID, Sejatinya observatorium pertama di dunia dibangun astronom Yunani bernama Hipparchus (150 SM). Namun, di mata ahli astronomi Muslim abad pertengahan, konsep observatorium yang dilahirkan Hipparcus itu jauh dari memadai.

Sebagai ajang pembuktian, para sarjana Muslim pun membangun observatorium yang lebih modern pada zamannya.

Sejumlah astronom Muslim yang dipimpin Nasiruddin At-Tusi berhasil membangun observatorium astronomi di Maragha pada 1259 M. Observatorium itu dilengkapi perpustakaan dengan koleksi buku mencapai 400 ribu judul.

Observatorium Maragha juga telah melahirkan sejumlah astronom terkemuka seperti, Qulbuddin Al-Shirazy, Mu'ayyiddin Al-Urdy, Muiyiddin Al-Maghriby, dan banyak lagi.

Kegemilangan Observatorium Ulugh Beg

Ahli astronomi Barat, Kevin Krisciunas, dalam tulisannya berjudul "The Legacy of Ulugh Beg" mengungkapkan, observatorium termegah yang dibangun sarjana Muslim adalah Ulugh Beg.

Observatorium itu dibangun seorang penguasa keturunan Mongol yang bertahta di Samarkand bernama Muhammad Taragai Ulugh Beg (1393-1449). Dia adalah seorang pejabat yang menaruh perhatian terhadap astronomi. "Ketertarikan dalam astronomi bermula, ketika dia mengunjungi Observatorium Maragha yang dibangun ahli astronomi Muslim terkemuka, Nasiruddin At-Tusi,'' tulis Krisciunas.

Geliat pengkajian astronomi di Samarkand mulai berlangsung pada tahun 1201. Namun, aktivitas astronomi yang sesungguhnya di wilayah kekuasaan Ulugh Beg mulai terjadi pada 1408 M. Ghirah astronomi di Samarkand mengalami puncaknya ketika Ulugh Beg mulai membangun observatorim pada 1420.

Menurut Krisciunas, berdasarkan laporan yang ditulis ahli astronomi pada saat itu, Al-Kashi, aktivitas pengkajian astronomi di Observatorium Ulugh Beg didukung oleh 70 sarjana. Para ahli astronomi itu mendapatkan perlakuan istimewa dengan fasilitas dan gaji yang luar biasa besarnya. Observatorium ini beroperasi selama 50 tahun.

Sayangnya, setelah Ulugh Beg meninggal, obeservatorium itu pun mengalami kehancuran. Sejumlah astronom telah lahir dari lembaga itu yakni, Giyath Al-Din Jamshid Al-Kushy, Qadizada Al-Rumy dan Ali Ibnu Muhammad Al-Qashji.

Observatorium yang terakhir milik Islam dibangun di Istanbul tahun 1577, di zaman kekuasaan Sultan Murad III (1574-1595) yang didirikan Taqiuddin Muhammad Ibnu Ma'ruf Al-Rashyd Al-Dimashqiy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement