REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov menginginkan definisi aman bagi suatu negara ditentukan oleh negara yang bersangkutan, bukan pihak lain.

"Sikap Rusia jelas, bukan dengan membangun pangkalan militer, melainkan memromosikan komando keamanan, yang terpisah," kata Ivanov kepada wartawan di Jakarta pada Selasa (14/2).

Pernyataan tersebut menanggapi rencana Amerika Serikat membangun pangkalan militer di Darwin, Australia.

Oleh karena itu, katanya, Rusia dan Cina terus mempromosikan setiap negara menentukan keamanan wilayahnya. Negara tersebut, tambahnya, menjaga keamanan wilayah dengan usahanya sendiri dan jika terjadi gangguan keamanan bisa meminta bantuan negara terdekat.

"Membangun pangkalan militer merupakan mental Perang Dingin," tambahnya.

Ia juga menyatakan pangkalan militer tentu menciptakan ancaman bagi negara berbatasan dengan pangkalan tersebut. Dalam kunjungan ke Australia pada akhir tahun lalu, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama memutuskan membangun pangkalan militer di Darwin. Keputusan itu mengejutkan sejumlah pemimpin negara, terutama Cina.

Ikuti Whatsapp Channel Republika