Selasa 21 Feb 2012 07:45 WIB

5 Maret, Obama Berunding dengan PM Israel

Obama dan Netanyahu
Obama dan Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengundang Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengunjungi Gedung Putih untuk pembicaraan pada 5 Maret. Hal itu disampaikan pihak Gedung Putih, Senin (20/2).

Kunjungan, yang akan dilakukan di tengah meningkatnya ketegangan dengan Iran itu, telah dijadwalkan selama perjalanan tiga hari ke Israel oleh Penasihat Keamanan Nasional AS Tom Donilon untukpembicaraan dengan Netanyahu, Menteri Pertahanan Ehud Barak dan para pejabat tinggi Israel lainnya.

"Donilon menyampaikan kepada Perdana Menteri Netanyahu bahwa presiden berharap akan bertemu dengan dia di Gedung Putih pada 5 Maret," kata Gedung Putih dalam satu pernyataan.

Kantor Netanyahu mengatakan awal bulan ini, bahwa perdana menteri akan mengunjungi Amerika Serikat pada awal Maret, tetapi ini adalah pertama kalinya tanggal telah ditetapkan dan menegaskan pembicaraan dengan Obama.

Kunjungan itu akan terjadi setelah beberapa putaran perundingan yang disebut penjajakan antara perunding Israel dan Palestina, dan di tengah meningkatnya spekulasi mengenai apakah Israel berencana untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.

Selama kunjungannya ke Washington, Netanyahu juga akan menyampaikan pidato di konferensi tahunan kelompok lobi American Israel Public Affairs Committee (AIPAC). Presiden Israel Shimon Peres juga akan berbicara di konferensi di Washington ini, yang berlangsung dari 4-6 Maret, menurut laman AIPAC.

Politisi Amerika berduyun-duyun ke AIPAC, sebagian besar untuk menyatakan bahwa mereka pro-Israel, dan karena pemilu November makin mendekat, acara tahunan ini diatur untuk menjadi perhelatan politik lebih hangat dari biasanya.

Pada 2008, kandidat utama presiden termasuk Obama, rekannya dari Demokrat Hillary Clinton dan juga calon Republik John McCain semua berpidato di konferensi ini.

Kunjungan terakhir Netanyahu ke Amerika Serikat pada akhir September, ketika ia menghadiri sidang Majelis Umum PBB pada saat Palestina mengajukan permohonan untuk menjadi anggota PBB sepenuhnya, yang ditentang oleh Washington dan negara Yahudi itu. Netanyahu bertemu Obama di sela-sela pertemuan tersebut.

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اِذْ اَنْتُمْ بِالْعُدْوَةِ الدُّنْيَا وَهُمْ بِالْعُدْوَةِ الْقُصْوٰى وَالرَّكْبُ اَسْفَلَ مِنْكُمْۗ وَلَوْ تَوَاعَدْتُّمْ لَاخْتَلَفْتُمْ فِى الْمِيْعٰدِۙ وَلٰكِنْ لِّيَقْضِيَ اللّٰهُ اَمْرًا كَانَ مَفْعُوْلًا ەۙ لِّيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْۢ بَيِّنَةٍ وَّيَحْيٰى مَنْ حَيَّ عَنْۢ بَيِّنَةٍۗ وَاِنَّ اللّٰهَ لَسَمِيْعٌ عَلِيْمٌۙ
(Yaitu) ketika kamu berada di pinggir lembah yang dekat dan mereka berada di pinggir lembah yang jauh sedang kafilah itu berada lebih rendah dari kamu. Sekiranya kamu mengadakan persetujuan (untuk menentukan hari pertempuran), niscaya kamu berbeda pendapat dalam menentukan (hari pertempuran itu), tetapi Allah berkehendak melaksanakan suatu urusan yang harus dilaksanakan, yaitu agar orang yang binasa itu binasa dengan bukti yang nyata dan agar orang yang hidup itu hidup dengan bukti yang nyata. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.

(QS. Al-Anfal ayat 42)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement