REPUBLIKA.CO.ID, DAMSYIK -- Manteri luar negeri AS Hillary pada Jumat (24/2) menyatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) harus bersikap untuk mengubah sikap Moskow dan Beijing, yang menghadapi kecaman kuat akibat memveto dua resolusi PBB untuk Suriah.
"Sangat sedih melihat dua anggota tetap Dewan Keamanan menggunakan veto mereka ketika orang dibunuh," katanya setelah pertemuan menteri luar negeri Arab dan Barat di Tunisia.
Hillary juga mendesak pasukan perdamaian terlibat di daerah konflik. Sebelumnya di kota Homs, Palang Merah kesulitan untuk mengevakuasi dua wartawan barat yang terluka di Baba Amr.
"Perundingan sedang berlangsung, tapi harus sabar," kata Saleh Dabbakeh, juru bicara Damsyik Palang Merah Dunia. Namun, tentara kembali menembaki lingkungan itu pada Senin pagi, menewaskan sedikit-dikitnya empat warga, kata pemantau.
Juru foto Inggris Paul Conroy dan wartawan Prancis Edith Bouvier luka dalam serangan pada Rabu, yang menewaskan wartawan perang Amerika Serikat Marie Colvin dan juru Foto Prancis Remi Ochlik.
Sementara itu, penghitungan hasil penentuan pendapat rakyat pada Ahad atas rancangan undang-undang dasar berlanjut, kata televisi pemerintah. Naskah rancangan itu mengakhiri dasar hukum cengkraman lima dsawarsa kekuasaan partai berkuasa Baath, tapi menyisakan kekuatan besar di tangan Assad.
Washington mencap penentuan pendapat itu 'menggelikan' dan Kanada mengecamnya dengan menyebutnya 'lelucon'.