REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON---Amerika Serikat menolak sebagai "retorika dan gertakan" biasa ancaman perang Korea Utara saat menanggapi pelatihan militer gabungan AS-Korea Selatan. "Ini adalah pelatihan reguler. Kami biasa menghadapi retorika dan gertakan pada saat pelatihan-pelatihan ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Victoria Nuland kepada wartawan. "Jadi kami menganggapnya bukan satu kabar buruk baru," katanya ketika ditanya tentang ancaman-ancaman itu.
Korsel dan AS melakukan pelatihan militer tahunan, sementara Korut mengatakan pihaknya siap perang atas apa yang disebutnya satu provokasi yang tiada hentinya itu.
Seorang juru bicara kementerian luar negeri Korut mengecam pelatihan yang dilakukan beberapa hari setelah para pejabat AS dan Korut berunding di Beijing. "Korut siap sepenuhnya baik untuk dialog maupun perang", katanya kepada kantor berita resmi KCNA.
Pelatihan 'The Key Resolve Exercise'yang dimulai Senin adalah pelatihan perang 12 hari yang sebagian besar melibatkan pelatihan perang yang disimulasi komputer sementara pelatihan Foal Eagle 1 Maret sampai 30 April melibatkan pelatihan lapangan untuk pasukan angkatan udara, darat dan laut.