REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR - Rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), ditanggapi positif kalangan anggota dan pengurus Jaringan Pengusaha Muslim Indonesia (JPMI). Ketua JPMI Bali, H Mardi Soemitro, menyebutkan, JPMI menganggap kenaikan BBM itu sebagai tantangan, bukan tekanan.
"Kami melihat kenaikan BBM itu secara positif, sehingga kami terpacu untuk terus bekerja keras," kata Soemardi.
Hal itu dikemukakan Soemardi di Denpasar, Jumat (2/3) malam, dalam acara JPMI Exhibition 2012, Pameran Wirausaha dan Seminar Nasional bertajuk "Give The Best Invesment for Bali". Pameran dan seminar yang akan berlangsung hingga 4 Maret, diikuti kalangan dunia usaha di Bali, serta para utusan JPMI se Indonesia. Pameran wirausaha dibuka oleh Sekjen Kementrian Pertanian, Hari Priono. Pada acara itu juga dilakukan pelantikan pengurus JPMI Bali.
Gubernur Bali dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kadis Koperasi Bali, Dewa Patra menyebutkan, agar JPMI ikut berperan dalam mendorong penguatan ekonomi rakyat. Bali kata Gubenur, memiliki basic ekonomi yang cukup kuat, sehingga beberapa kali terjadi guncangan, UMKM di Bali tetap eksis, bahkan tumbuh lebih subur. "Kami beharap agar JPMI bisa menjadi lembaga yang membantu berkembanganya UMKM itu," kata Gubernur.
Ketua Umum JPMI Pusat, Eman Sukirman SE MSi, dalam sambutannya mengatakan, JPMI ingin menjadi mitra pemerintah dalam pembangunan, termasuk pembangunan di Bali. JPMI katanya, juga ingin memberikan yang terbaik bagi Indonesia, bagi seluruh daerah di Indonesia. "Khususnya Bali, kami melihat Bali punya potensi yang besar, terutama sektor pariwisatanya," kata Eman.