Kamis 08 Mar 2012 22:51 WIB

Imigran Palestina di Garut dibawa ke Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Sebanyak 37 imigran asal Irak dan Palestina yang diamankan polisi di pantai Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis sekitar pukul 21.30 WIB dibawa ke Jakarta.

Imigran itu diamankan polisi pada Selasa (6/3) lalu, dan kemudian ditampung di Hotel Cempaka, Garut, sebelum akhirnya dibawa ke Jakarta. Para imigran itu diberangkatkan menggunakan Bus Primajasa didampingi petugas imigrasi.

Jumlah imigran sebelumnya 67 orang, 30 orang di antaranya melarikan diri dari tempat penampungan sementara di Hotel Cempaka.

Sebanyak 37 imigran yang tersisa meninggalkan lingkungan Hotel Cempaka dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.

Para imigran tersebut bersama anak-anaknya, dari hotel berjalan kaki menyusuri ruas jalan raya Garut-Bandung sejauh empat kilometer, hingga akhirnya berhenti di Rumah Makan Teras Nini. Mereka kemudian oleh petugas imigrasi diputuskan untuk langsung dibawa ke Jakarta.

Sementara itu, petugas imigrasi yang mendampingi pemberangkatan para imigran tersebut tidak memberikan keterangan yang jelas terkait pemberangkatan mereka dari Garut ke Jakarta.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Satuan Polisi Air Polri dan Polres Garut melakukan penangkapan terhadap penyelundupan 67 orang warga negara asing (WNA) asal Palestina di Pantai Satolo, Desa Sancang, Pameungpeuk, Garut, Jawa Barat pada Selasa (6/3). Tujuan dari puluhan WNA Palestina ini untuk menuju ke Australia.

"Ya, tadi pagi (6/3), Satpol Air dan Polres Garut telah melakukan penangkapan terhadap penyelundupan sebanyak 67 orang warga Palestina," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Polisi Saud Usman Nasution dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (6/3).

Saud memaparkan sebanyak 67 orang warga asal Palestina yang ditangkap ini di antaranya terdapat 15 orang anak-anak dan enam orang masih balita (bayi di bawah umur lima tahun). Saat ini sebanyak 67 orang warga Palestina ini telah diamankan di Mapolres Garut untuk dikoordinasikan dengan pihak imigrasi.

Adanya penangkapan ini diawali dari informasi masyarakat yang melihat adanya kapal kargo yang berlabuh di tengah laut lepas Pantai Satolo, pada Senin (5/3) lalu. Hal ini tidak biasa, karena di pantai kecil tersebut tidak pernah ada kapal besar yang menunggu di tengah laut dekat pantai itu.

Benar saja, kemudian ada seseorang dari warga Palestina yang ingin menyewa kapal-kapal nelayan untuk mengantarkan puluhan warga Palestina itu ke kapal kargo yang ada di tengah laut. Sebuah bis juga sudah membawa sebanyak 67 orang itu ke pesisir Pantai Satolo. Warga pun melapor dan polisi menangkap puluhan warga Timur Tengah itu pada Selasa (6/3) pagi.

"Sedangkan kapal kargo itu sudah melarikan diri ke tengah laut. Rencananya mereka akan ke Christmas Island, Australia," tegas mantan Kepala Densus 88 ini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement