REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SRI BEGAWAN -- Jelang laga final Hassanal Bolkiah Trophy 2012, Jumat (9/3), beban maha berat dipikul Timnas Indonesia U-21 saat menantang tuan rumah, Brunei Darussalam. Pasalnya, 240 juta warga Indonesia berharap 'Garuda Belia' mampu menjadi juru selamat untuk memulihkan kehormatan sepak bola Indonesia yang terjun bebas ke titik nadir. Tentunya dengan menjuarai turnamen antar-negara Asia Tenggara tersebut.
Optimisme pun diapungkan Pelatih Timnas U-21, Widodo Cahyono Putro. Pelatih 41 tahun itu menyatakan siap bertarung habis-habisan untuk mengobati luka Timnas Garuda yang dibantai Bahrain 0-10 di laga terakhir babak kualifikasi Piala Dunia 2014. Bahkan, Widodo 'pede' anak asuhnya berpeluang besar mengalahkan Brunei untuk kemudian menjadi juara.
“Kita siap tampil lawan Brunei. Tentunya harus optimistis bisa juara. Kita butuh doa dan dukungan seluruh rakyat Indonesia,” ujar Widodo ketika dihubungi wartawan, Kamis (8/3).
Widodo memang bukan asal bicara. Pasalnya, grafik penampilan Andik Vermansyah dkk melesat cepat. Punggawa 'Garuda Belia' yang mayoritas masih berusia 19 tahun itu memang sempat tampil labil, saat keok 1-3 dari Myanmar di putaran grup, tapi 'Garuda Belia' mampu bangkit dan mengamuk di dua laga terakhir dengan mendulang lima gol.
Sebelumnya, PSSI optimis Garuda Belia bisa meraih juara di ajang tersebut. Penanggung jawab Timnas, Bernhard Limbong, optimistis Timnas U-21 bisa meraih gelar juara di turnamen itu.
"Tetap sesuai target awal yakni menjadi Juara," ujarnya saat dihubungi Republika seusai kemenangan timnas U-21 3-0 atas Filipina pada pertandingan terakhir grup A, Ahad (4/3).
Timnas U-21 melangkah ke final usai menekuk Vietnam dua gol tanpa balas. Dua pemain Persebaya Miko Ardiyanto dan Andik Vermansyah menjadi pahlawan dalam laga itu dimana masing-masing menyumbangkan satu gol. Sementara Brunei melangkah ke partai puncak usai menyingkirkan Myanmar di semifinal.