Jumat 09 Mar 2012 13:26 WIB

Beasiswa Bagi Anak Miskin Masih Minim

Beasiswa (ilustrasi)
Foto: yeppopo.wordpress.com
Beasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Indonesia perlu mengalokasikan beasiswa yang lebih banyak untuk pendidikan anak-anak miskin di Tanah Air bila ingin mewujudkan demokrasi pendidikan untuk semua (education for all). "Bea siswa untuk anak miskin masih minim sehingga perlu diperkuat. Selain Pemerintah, pihak perusahaan negara ataupun swasta juga memiliki peran yang besar dalam penyediaan beasiswa ini," kata pakar hubungan Indonesia-Malaysia, Dr Musni Umar, di Kuala Lumpur, Jumat (9/3).

Menurut dia, pendidikan untuk semua khususnya untuk anak-anak orang miskin tidak akan bisa diwujudkan tanpa ada kemauan politik yang kuat. Dikatakannya, anak-anak tersebut perlu mengikuti pendidikan di luar kampung halamannya dan tinggal di asrama. Karena, jika tetap bersama orang tua mereka di kampung, ada budaya kemiskinan yang sangat kuat memengaruhi mereka sehingga tidak akan berhasil dalam pendidikan.

"Kalaupun berhasil tidak akan bisa mengubah budaya mereka yang statis dan kurang dinamis dan progresif untuk meraih kemajuan," ungkapnya. Sedangkan berbagai perusahaan negara dan swasta melalui Corporate Social Responsibility (CSR) harus menyediakan beasiswa untuk pendidikan anak-anak orang miskin.

Hanya melalui pendidikan, paparnya, anak-anak orang miskin bisa keluar dari lingkaran kemiskinan dan meraih kemajuan. Malaysia merupakan contoh yang bisa ditiru anggota negara-negara ASEAN yang sedang membangun. Diungkapkannya bahwa Indonesia merupakan pendiri dan anggota ASEAN yang masih harus berjuang keras untuk mewujudkan demokrasi pendidikan dan demokrasi ekonomi.

Musni Umar mengemukakan hal itu ketika menjadi pembicara pada hari kedua dalam Roundtable Conference "Malaysia-Indonesia/Thailand/Vietnam Relations toward Strengthening ASEAN Regionalism-ASEAN: The Way Forwards," yang membawakan makalah "Education Democracy and Economic Democracy ASEAN: The Way Forwards."

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement