REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS - Pemimpin kelompok oposisi utama Suriah menolak ajakan utusan PBB Kofi Annan untuk dialog dengan pemerintah Presiden Bashar al-Assad. Menurut mereka, dialog tidak ada gunanya dan tidak realistis bagi rezim yang tega membantai rakyatnya sendiri.
Dalam sebuah wawancara telepon dari Paris, Burhan Ghalioun, yang memimpin Dewan Nasional Suriah, kepada The Associated Press mengatakan Annan telah mengecewakan rakyat Suriah. Ia terkesan tunduk pada Assad.
Annan, yang telah ditunjuk sebagai wanil PBB-Liga Uni Arab untuk Suriah, mengatakan misinya adalah untuk memulai "proses politik" untuk menyelesaikan konflik di negara ini. Dia dijadwalkan tiba di Suriah akhir pekan ini dan akan bertemu dengan Assad.
Dalam komentar yang dibuat di Kairo pada hari Kamis setelah pembicaraan dengan Ketua Liga Arab Nabil Elaraby, Annan memperingatkan terhadap militerisasi lebih lanjut dari konflik Suriah dan mendesak pihak oposisi untuk datang bersama-sama dengan pemerintah untuk menemukan solusi politik.
"Saya berharap tidak ada orang yang berpikir sangat serius menggunakan kekuatan dalam situasi ini," kata Annan. "Saya percaya setiap militerisasi lebih lanjut akan membuat situasi lebih buruk."
Annan juga mengatakan ia akan membuat proposal yang realistis untuk menyelesaikan konflik. Namun ia tak merinci proposalnya.