REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI--Badan Search and Rescue Daerah (Basarda) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mencatat sekitar 51 warung yang juga dijadikan tempat tinggal di sepanjang pantai Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, hancur dan rusak berat akibat rob.
"Dari data sementara yang masuk ke kami dari petugas yang di lokasi ada sekitar 51 warung yang rusak, belasan di antaranya hancur dan mayoritas rusak berat, sisanya rusak ringan," kata Ketua Basarda Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri Assidiqie, di Sukabumi, Sabtu sore.
Hingga saat ini, katanya, tidak ada warga yang menjadi korban banjir air pasang laut tersebut.
Ia mengatakan, puluhan anggota tim pencari dan penyelemat (SAR) tetap disiagakan karena kondisi cuaca masih buruk, walaupun ketinggian air tidak terlalu tinggi seperti pada pagi hari.
Ia mengatakan, sebagian pemilik warung yang tempat tinggal sudah mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Kerugian akibat bencana itu, katanya, bisa mencapai ratusan juta rupiah karena mayoritas pemilik warung tidak bisa menyelamatkan dagangan dan harta bendanya.
"Banjir rob seperti ini cukup parah dibandingkan beberapa waktu yang lalu, selain itu banjir seperti merupakan banjir tahunan," katanya.
Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi Usman Susilo mengatakan, petugas sudah menyalurkan bantuan kebutuhan dasar kepada para korban rob di Citepus.
"Bantuan tersebut berupa mi instan dan beras serta peralatan mandi dan makan. Mayoritas warung yang rusak tersebut berdiri di lokasi abrasi, sehingga saat terjadi banjir, warung tersebut langsung rusak dihantam arus laut," kata Usman.