REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad kembali menegaskan tidak takut terhadap serangan militer dari musuh-musuhnya. "Iran tidak takut dengan bom, kapal perang dan pesawat tempur," kata Ahmadinejad saat mengunjungi kota Karaj di Teheran barat, seperti dikutip kantor berita Fars, Ahad (11/3).
Ia menambahkan, opsi militer AS dan Israel dapat tetap di atas meja hingga membusuk. Ahmadinejad menilai retorika kekuatan arogan dunia saat ini terhadap Iran menyerupai era kolonial. Ia pun menekankan pada akhirnya era neo-kolonialisme juga akan berakhir.
Sebelumnya, Tel Aviv mengancam akan menggelar serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran. Adapun Washington, berulang kali menekankan bahwa "semua opsi untuk Iran terbuka di meja. Barat telah menjatuhkan sanksi keras yang memaksa Iran agar membuka akses nuklirnya kepada Badan Energi Atom Internasional.
Selasa lalu, kelompok P5+1 yang terdiri dari AS, Inggris, Perancis, Rusia, Cina, dan Jerman menerima tawaran Iran untuk kembali melakukan pembicaraan soal nuklir. Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu mengumumkan pada Jumat bahwa Istanbul akan menjadi tuan rumah putaran berikutnya pembicaraan antara Iran dan enam negara besar. Putaran baru pembicaraan diharapkan akan diselenggarakan pada bulan April.