Selasa 13 Mar 2012 00:07 WIB

Dokter Pelaku Tes Keperawanan di Mesir Dibebaskan

Red: Djibril Muhammad
Tes Keperawanan tak proporsional
Tes Keperawanan tak proporsional

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Pengadilan militer membebaskan seorang dokter militer dari tuduhan melakukan tes keperawanan secara paksa terhadap seorang napi perempuan pada saat terjadi protes tahun lalu. Demikian sumber pengadilan Mesir, Senin (12/3).

Samira Ibrahim adalah seorang aktivis yang dipaksa untuk melakukan tes keperawanan pada Maret tahun lalu. Kasusnya memicu kemarahan terhadap para jendral yang berkuasa setelah Hosni Mubarak lengser pada 11 februari lalu.

Sumber pengadilan hanya menyebutkan bahwa Ahmed Adel, dokter yang menjalani wajib militer, dibebaskan dari tuduhan mengetes Ibrahim. Sedangkan media nasional Mesir menambahkan bahwa pengadilan membebaskan tertuduh karena ada perbedaan kesaksian yang diutarakan para saksi.

Seorang jenderal senior Mesir mengakui bahwa 'cek keperawanan' dilakukan pada wanita demonstrasi ditangkap dalam demonstrasi penggulingan diktator Hosni Mubarak beberapa bulan lalu. Ini merupakan pengakuan pertama setelah penolakan sebelumnya oleh penguasa militer.

Tuduhan itu muncul dalam laporan Amnesty Internasional, yang diterbitkan setelah protes 9 Maret. Mereka menyebut demonstran perempuan dipukuli, disetrum, ditelanjangi, diancam dengan tuduhan prostitusi, dan dipaksa untuk tunduk untuk melakukan cek keperawanan.

Pada saat itu, Mayor Imam Amr mengatakan 17 perempuan telah ditangkap, tapi menyangkal tuduhan penyiksaan atau 'tes keperawanan.'

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَا تُؤْمِنُوْٓا اِلَّا لِمَنْ تَبِعَ دِيْنَكُمْ ۗ قُلْ اِنَّ الْهُدٰى هُدَى اللّٰهِ ۙ اَنْ يُّؤْتٰىٓ اَحَدٌ مِّثْلَ مَآ اُوْتِيْتُمْ اَوْ يُحَاۤجُّوْكُمْ عِنْدَ رَبِّكُمْ ۗ قُلْ اِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللّٰهِ ۚ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ۚ
Dan janganlah kamu percaya selain kepada orang yang mengikuti agamamu.” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya petunjuk itu hanyalah petunjuk Allah. (Janganlah kamu percaya) bahwa seseorang akan diberi seperti apa yang diberikan kepada kamu, atau bahwa mereka akan menyanggah kamu di hadapan Tuhanmu.” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Dia memberikannya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas, Maha Mengetahui.”

(QS. Ali 'Imran ayat 73)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement