REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Sejak peristiwa serangan 11 September pada 2001, Islam semakin banyak disorot. Dampaknya adalah banyak orang yang masuk Islam.
Tapi, dampak lainnya adalah makin banyak juga orang di dunia Barat, baik di Amerika maupun Eropa, yang terang-terangan anti Islam. Ini bisa dilihat dari bermunculannya partai dan politisi populis yang anti Islam seperti Geert Wilders di Belanda.
''Banyak bermunculan politisi populis baik di Belanda maupun Indonesia,'' kata Dr Gé Speelman, dosen di Universitas Teologi Protestan Belanda, seperti dikutip Radio Netherland Worldwide.
Speelman memang tidak menyebut nama. Tapi, tulis Radio Netherland Worldwide, apa yang ia maksudkan di sini adalah orang-orang seperti Wilders di Belanda.
Speelman melihat banyak juga politisi populis di Indonesia. Politisi yang mencari suara dengan ucapan-ucapan populis.
Speelman menggelar dialog antaragama untuk memperingati hari perempuan internasional. Beberapa Muslimah dan wanita kristiani membawa kita bersama guna mencari titik temu. Mereka duduk berhadapan di kantin pusat Gereja Kristen Protestan (PKN) di Utrecht, Belanda tengah, sambil menikmati makan malam ala Indonesia.
''Tujuan berdialog bukan untuk membuat semua orang memeluk satu agama saja,'' kata Speelman. ''Dialog ini untuk belajar saling menghormati.''