Kamis 15 Mar 2012 21:35 WIB

Bamusi Komitmen Bangun Islam Kebangsaan

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Chairul Akhmad
Logo Bamusi
Foto: Wordpress.com
Logo Bamusi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Hamka Haq, menyatakan komitmennya untuk menggelorakan pemahaman dan praktik Islam kebangsaan dalam kehidupan bernegara.

"Selaku ormas Islam, kami berkepentingan untuk bisa tampil di masyarakat sebagai kekuatan politik yang membawa visi keisalaman yang nasionalis," katanya saat audiensi dengan Ketua MPR, di gedung DPR, Jakarta, Kamis (15/3).

Menurutnya, Bamusi akan melakukan politik dakwah dan dakwah politik untuk mengkampanyekan Islam yang menghargai dan menjaga kebhinekaan. Apalagi, saat ini ormas sayap PDI Perjuangan itu memiliki kekuatan struktural di 26 provinsi dan ratusan kepengurusan di tingkat kabupaten/kota.

Ia pun yakin Bamusi bisa menjadi motor atau dapur yang bisa menghasilkan figur nasionalis religius. "Secara internal, Bamusi harus bisa menjadi pewarna bagi PDIP sebagai partai yang menerapkan nilai Islam kebangsaan seperti diadopsi oleh Bung Karno," tambahnya.

Sementara secara eksternal, lanjutnya, Bamusi bisa mewarnai dunia perpolitikan melalui dakwah-dakwah politik yang mengkombinasikan nilai kebangsaan dan keislaman. "Jadi, kader yang muncul dari Bamusi nanti adalah kader kebangsaan. Sehingga tidak ada yang salah paham tentang jihad, apalagi hingga pemboman. Bamusi harus jadi dapur Islam Kebangsaan," tegas dia.

Sementara itu, Ketua MPR, Taufiq Kiemas, meminta agar Bamusi bisa melakukan kerja konkret dalam program-program sosialisasi empat pilar kebangsaan. "Bamusi harus menyiapkan modul bagi dai-dainya agar memasukkan materi kebangsaan. Sehingga sosialisasi lebih efektif dan mengena langsung ke pemahaman masyarakat," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement