REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beberapa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Organisasi Kepemudaan (OKP) diisukan menerima 'paket perjalanan' demi meredam gejolak penolakan kenaikan harga BBM. Sebelumnya beberapa rektor juga diisukan menerima 'paket wisata' untuk memuluskan naiknya BBM April mendatang.
Bedanya, isu plesir yang dialamatkan kepada BEM dan KNPI ini bukan berupa ‘hadiah’ paket wisata, seperti yang ditawarkan kepada sejumlah rektor PTS. Namun menemani kunjungan kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Cina.
Tak pelak, sejumlah pihak yang disebut- sebut menerima ‘hadiah’ ini mulai angkat bicara. Mereka mengaku menjadi ‘korban’ fitnah di balik isu kebijakan pemerintah ini. “Ini isu murahan yang dialamatkan untuk mendeskreditkan kami,” ungkap Ketua BEM Universitas Indonesia (UI), Faldo Maldini, Selasa (20/3).
Ia mengaku, isu miring tersebut tak sekedar didengarnya dari pesan- pesan instan atau kabar di jejaring dunia maya. Namun ia mengaku dihubungi langsung oleh pihak yang mengatasnamakan staf Kementerian Pemuda dan Olahraga.