REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar serangga dari Institut Pertanian Bogor, Dr Purnama Hidayat, menyatakan, serangan tomcat di sebuah apartemen di kota Surabaya beberapa waktu lalu, tidak sama dengan wabah ulat bulu.
Menurut dia, Tomcat cenderung terus ada di habitatnya, yaitu sawah. Makanan tomcat adalah serangga, misal wereng, sedangkan ulat bulu adalah daun. "Sehingga Tomcat ini mungkin lebih lokal," ujarnya.
Serangga Tomcat memiliki nama spesies Paederus fuscipes. Purnama menuturkan, Tomcat tertarik pada cahaya. Akibatnya mereka mendatangi apartemen tersebut.
"Habitatnya aslinya adalah areal persawahan. Kemungkinan sawah sudah panen, sehingga mereka mencari tempat lain. Yang perlu ditekankan tomcat tidak bermaksud menyerang," ujarnya.
Pihaknya meminta agar masyarakat tak perlu khawatir dengan serangga itu. Menurut dia, Tomcat tidak menggigit. Racun pederin pada cairan tubuhnya, hanya keluar bila hewan tersebut terjepit. Karena itu, Purnama menyarankan untuk menghindari kontak dengan Tomcat.
Apabila kontak jangan sampai menghancurkan tubuhnya. Cukup ditiup atau dialihkan ke tempat lain. Purnama juga menyarankan untuk memasang jebakan lampu, atau menggunakan insektisida. Penduduk juga disarankan memakai baju lengan panjang.