Rabu 21 Mar 2012 13:48 WIB

Pakar Serangga: Tomcat tak Bermaksud Menyerang Manusia

Rep: Roshma Widiyani/ Red: Heri Ruslan
Serangga 'Tomcat'
Foto: kaskus
Serangga 'Tomcat'

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pakar serangga dari Institut Pertanian Bogor, Dr Purnama Hidayat, menyatakan, serangan tomcat di sebuah apartemen di kota Surabaya beberapa waktu lalu, tidak sama dengan wabah ulat bulu.

Menurut dia, Tomcat cenderung terus ada di habitatnya, yaitu sawah. Makanan tomcat adalah serangga, misal wereng, sedangkan ulat bulu adalah daun. "Sehingga Tomcat ini mungkin lebih lokal," ujarnya.

Serangga Tomcat memiliki nama spesies Paederus fuscipes. Purnama menuturkan, Tomcat tertarik pada cahaya. Akibatnya mereka mendatangi apartemen tersebut.

"Habitatnya aslinya adalah areal persawahan. Kemungkinan sawah sudah panen, sehingga mereka mencari tempat lain. Yang perlu ditekankan tomcat tidak bermaksud menyerang," ujarnya.

Pihaknya meminta agar masyarakat tak perlu khawatir dengan serangga itu. Menurut dia, Tomcat tidak menggigit. Racun pederin pada cairan tubuhnya, hanya keluar bila hewan tersebut terjepit. Karena itu, Purnama menyarankan untuk menghindari kontak dengan Tomcat.

Apabila kontak jangan sampai menghancurkan tubuhnya. Cukup ditiup atau dialihkan ke tempat lain. Purnama juga menyarankan untuk memasang jebakan lampu, atau menggunakan insektisida. Penduduk juga disarankan memakai baju lengan panjang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement