REPUBLIKA.CO.ID, BATAM - Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau bebas dari serangan semut pembawa racun tomcat
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batam, Chandra di Batam, tomcat biasa hidup di daerah persawahan, sedangkan Batam tidak memiliki kawasan penanaman padi.
"Batam belum ada tomcat. Batam bebas tomcat," kata Kepala Dinas Kesehatan Batam, Chandra, Jumat.
Menurut dia, tomcat biasa hidup di daerah pertanian. Sedangkan Batam adalah kota industri yang tidak memiliki lahan sawah.
Meski begitu, ia meminta warga waspada pada serangga yang menyebarkan racun gatal-gatal.
Serangga tomcat memiliki ciri-ciri kepala warna hitam, dada dan perut berwarna oranye, dan sayap kebiruan. Tomcat memiliki panjanc 7-10 milimeter.
Warna mencolok berfungsi sebagai peringatan bagi predatornya, bahwa serangga ini punya racun.
Serangga itu bisa hidup di daerah persawahan. Pada siang hari, tomcat biasa terbang di tanaman padi untuk mencari mangsa berupa wereng dan hama padi lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Jika terkena gigitan tomcat, maka penderita akan merasa perih dan gatal pada kulit yang terkena sengatan. Kemudian, muncul bercak merah di kulit. Setelah tiga hari, kulit yang tadinya memerah dan seperti melepuh, kering serta menghitam.