REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Kader Pesantren Modern Gontor merupakan kader Sunan Gunung Jati. Karena itu, sudah semestinya jika para alumni Pesantren Modern Gontor melaksanakan amanah Sunan Gunung Jati.
"Kader pondok (Pesantren Gontor) memiliki kewajiban untuk menjalankan amanah Sunan Gunung Jati," ujar Menteri Agama, Suryadarma Ali, saat ditemui dalam acara penutupan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor di Keraton Kasepuhan Cirebon, Ahad (25/3).
Adapun amanah Sunan Gunung Jati adalah Ingsun titip tajug lan fakir miskin Artinya, saya titip masjid/mushola dan fakir miskin.
Menurut Suryadarma, jika berbicara masjid, maka maksudnya adalah masalah penanganan sosial kemasyarakatan. Sedangkan fakir miskin, menyangkut perekonomian umat.
Hal senada diungkapkan Sultan Sepuh XIV, PRA Arief Natadiningrat. Dia mengatakan, melalui amanah itu, Sunan Gunung Jati minta agar umat Islam menjaga moral dan pendidikan, serta meningkatkan perekonomian dan sosial kemasyarakatan.
"Pesan yang berdimensi integralitas religius spiritual dan sosial itu selalu relevan dari zaman ke zaman," kata Arief.
Karenanya, lanjut Arief, generasi penerus Sunan Gunung Jati sudah semestinya bergiat aktif dalam dunia pendidikan, terutama pondok pesantren. Selain benteng moral dan agama, pesantren juga menjadi tempat memperdalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat berpengaruh terhadap pembangunan karakater bangsa.
"Insya Allah ini menjadi salah satu implementasi tanggung jawab atas amanah Sunan Gunung Jati," tegas Arief.
Lebih lanjut Arief mengungkapkan, melalui silatnas kali ini, diharapkan menjadi jembatan para alumni Gontor untuk berkumpul dan menengok Keraton Kasepuhan. Apalagi, para pendiri Pondok Pesantren Gontor adalah keturunan Keraton Kasepuhan. Yakni KH R Ahmad Sahal, KH R Zainuddin Fananie, dan KH R Imam Zarkasyi.