REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Hasyim Muzadi, menyayangkan kebijakan pemerintah Indonesia yang sampai saat ini belum mau mengolah sendiri minyak mentah hasil dalam negeri. “Seandainya minyak mentah Indonesia diolah sendiri oleh Indonesia, kita tidak akan terombang ambing oleh kenaikan harga minyak,” kata Hasyim Muzadi, Rabu (28/3).
Menurutnya, keenganan pemerintah Indonesia mengolah minyak mentah sendiri juga menyebabkan Indonesia tak memperoleh keuntungan apa-apa ketika harga minyak dunia naik.
“Karena minyak mentah kita dijual keluar negeri dalam keadaan mentah, kemudian kita membelinya setelah jadi, maka kita jadi importir minyak kita sendiri. Akhirnya kita tunduk ke harga minyak dunia,” katanya.
Namun, lanjut dia, untuk mengolah minyak mentah sendiri membutuhkan keberanian pemerintah Indonesia menghadapi himpitan asing. Jadi perlu langkah berani dan strategis , tidak tehnis kasuistis, tapi uni sulit karena "keberanian" bukan kebiasaan pemerintah sekarang,” katanya.
Disamping itu, katanya, Indonesia saat ini tentu sudah terikat kontrak jual beli yang didikte pihak asing. “Selanjutnya pedagang-pedagang minyak asing di Indonesia tentu tidak senang dan pasti kalau minyak di Indonesia disubsidi, karena mereka tidak bisa jualan di Indonesia,” jelasnya.