REPUBLIKA.CO.ID, Trenggalek - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Jawa Timur, Irjen Pol Hadiatmoko, menegaskan pihaknya masih menyiagakan anggotanya untuk menjaga sejumlah stasiun pegisian bahan bakar umum (SPBU) serta depo Pertamina, meskipun kenaikan harga BBM bersubsidi resmi telah ditunda.
"Anggota belum kami tarik, rencananya untuk yang di SPBU akan ditarik tanggal 6 April mendatang, karena sesuai dengan rencana operasi tanggal 6 maka penarikan juga dilakukan tanggal enam," katanya saat berkunjung ke Kabupaten Trenggalek, Senin.
Kebijakan serupa diberlakukan terhadap anggota polisi yang telah diterjunkan untuk mengamankan sejumlah depo Pertamina. Mereka dipastikan baru akan ditarik kembali ke markas masing-masing pada tanggal 15 April mendatang.
Hadiatmoko menjelaskan, secara umum saat ini kondisi keamanan di beberapa obyek-obyek vital milik pertamina di wilayah Jawa Timur telah kembali normal.
"Jadi sesuai dengan analisa dari intelejen polisi keadaan memang sudah kondusif, namun untuk anggota yang di depo pertamina kami tarik agak belakangan untuk memastikan semua benar-benar aman" jelasnya.
Sebelumnya, Polda Jatim menginstruksikan ke seluruh polres jajaran untuk melakukan pengamanan pada tiap SPBU dan depo milik Pertamina sebagai antisipasi terjadinya kericuhan akibat rencana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi awal April.
Tidak hanya melibatkan unsur Polri, pengamanan sejumlah obyek vital milik Pertamina maupun SPBU di semua wilayah juga didukung dan dilapis oleh unsur TNI.
Puncak kewaspadaan diberlakukan pada menjelang digelarnya sidang paripurna DPR RI, 30 Maret. Setelah sidang memutuskan untuk menunda rencana pengurangan subsidi BBM (kenaikan harga), suasana relatif kondusif.
Kenyataan tersebut setidaknya terpantau di sejumlah SBPU Trenggalek yang saat ini terlihat normal. Kelangkaan yang sebelumnya kerap terjadi kini bahkan tidak lagi ada.
Salah seorang petugas SPBU di Treggalek, Imam S mengaku antrian pembelian BBM terjadi hanya dua hari sebelum tanggal 1 April, itupun masih dalam tingkat wajar.
"Kalau sekarang sudah seperti hari-hari bisanya, tidak ada antrian, pembelian menggunakan jerigen juga sudah kami layani seperti biasa," katanya.