REPUBLIKA.CO.ID,PKANBARU--Puluhan wartawan berbagai media (cetak dan elektronik) sambil tiduran di Markas Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Riau menunggu proses pemeriksaan KPK terhadap sejumlah anggota DPRD Riau yang berlangsung semalam suntuk, hingga Rabu subuh.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, tujuh anggota DPRD Riau beserta beberapa kontraktor tertangkap tangan sedang bertransaksi keuntungan atas proyek pembangunan fasilitas penunjang Pekan Olah Raga Nasional (PON) ke XVIII di gedung DPRD Riau oleh tim penyidik KPK.
Para jurnalis ini tampak bergelimpangan di teras Markas Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dit Reskrimsus) Polda Riau yang menjadi lokasi pemeriksaan tujuh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau hingga Rabu subuh.
Selain para anggota Dewan dari berbagai fraksi itu, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga memeriksa empat rekanan Pemerintah Daerah setempat atas kasus dugaan gratifikasi yang berlangsung hingga pukul 04.10 WIB, Rabu itu.
Salah seorang anggota DPRD dari fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), Ramli Masnur sebelumnya sekitar pukul 01.20 WIB telah lebih dulu meninggalkan ruang pemeriksaan setelah di"suguhi" sebanyak tujuh pertanyaan, termasuk terkait proyek pembangunan Lapangan Tembak.
Ramli mengakui dirinya hanya diperiksa sebagai saksi atas kasus dugaan gratifikasi yang ditudingkan KPK. "Saya tidak tahu menahu soal adanya dugaan gratifikasi itu," katanya.
Sampai Rabu dini hari, atau sekitar sembilan jam proses pemeriksaan, sebanyak enam wakil rakyat (selain Ramli, Red) dan empat rekanan pemerintah daerah masih dalam pemeriksaan tim penyidik KPK.
Sementara puluhan wartawan masih terus menunggu hasil pemeriksaan tersebut dengan bertiduran di teras Markas Ditreskrimsus Polda Riau.