Rabu 04 Apr 2012 11:41 WIB

Kursi Menteri Digoyang, PKS Tunggu Sikap SBY

Rep: Mansyur Faqih/ Red: Karta Raharja Ucu
Anggota DPR FPKS Aboe Bakar Al Habsyi(kiri) dan Ketua Fraksi FPKS Mustafa Kamal
Foto: Antara
Anggota DPR FPKS Aboe Bakar Al Habsyi(kiri) dan Ketua Fraksi FPKS Mustafa Kamal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Al Habsy mengatakan, ramainya isu untuk mengeluarkan partainya dari koalisi mungkin saja terjadi. Pasalnya. ada anggota koalisi yang menginginkan jatah kursi menteri PKS.

"Semua partai koalisi sangat mungkin berkeinginan untuk incar kursi menteri PKS. Yang pasti semangat kata Ruhut (Ruhut Sitompul) di media itu orang-orang Demokrat," kata dia ketika dihubungi, Rabu (4/4).

Saat ini, jatah menteri PKS di Kabinet Indonesia Bersatu ada di tiga pos. Yaitu, Menteri Sosial yang diduduki Salim Segaf Al Jufri, Menteri Komunikasi dan Informasi yang diamanahkan kepada Tiffatul Sembiring, dan Menteri Pertanian yang diberikan kepada Suswono. Sebelumnya PKS menempati juga pos menteri riset dan teknologi yang diisi Suwarna Suryapranata.

Aboe Bakar mengingatkan kalau akad koalisi partainya dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), bukan dengan setgab. Malah, hubungan koalisi itu bukan PKS yang meminta. "Namun PKS dilamar oleh SBY. Setgab muncul belakangan hari setelah ada persoalan di internal koalisi," klaim Aboe.