Rabu 04 Apr 2012 15:34 WIB

Longsor Sukabumi Meluas ke Wilayah Selatan

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Hazliansyah
Warga Kampung Sawah Peuteuy, Garut, bergotong royong membersihkan tumpukan tanah akibat bencana longsor pada Ahad (8/5).
Warga Kampung Sawah Peuteuy, Garut, bergotong royong membersihkan tumpukan tanah akibat bencana longsor pada Ahad (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana longsor yang terjadi di Kabupaten Sukabumi makin luas. Kali ini bencana longsor terjadi di selatan Sukabumi, tepatnya di Kecamatan Cidolog dan Kecamatan Pabuaran. Sebelumnya longsor menerjang dua kecamatan di utara Sukabumi yakni Kecamatan Cicurug dan Parungkuda. Akibatnya sarana jalan dan sejumlah rumah warga mengalami kerusakan.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, longsor di Kecamatan Cidolog terjadi pada Selasa (3/4). Peristiwa ini menyebabkan ruas jalan provinsi di Kampung Nagrak, RT 03 RW 07, Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog terputus akibat tertimbun longsoran tanah.

‘’Jalan yang tertimbun longsor mencapai sepanjang sepuluh meter, lebar enam meter, dan tinggi enam meter,’’ terang Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi, Helen Romauli, kepada Republika, Rabu (4/4). Longsoran tanah berasal dari tebing pinggir jalan yang longsor akibat tergerus derasnya guyuran hujan.

Diterangkan Helen, saat ini warga dibantu petugas Dinas Pekerjaan Umum (PU) tengah berupaya membersihkan jalan dengan bergotongroyong. Usaha ini untuk membuka kembali akses jalan bagi masyarakat.

Selain di Cidolog, longsor juga menerjang Kampung Cicukang RT 17 RW 05 Desa Sirnasari, Kecamatan Pabuaran. Bencana tersebut menyebabkan dua rumah warga rusak tertimbun longsor. Dampaknya, dua kepala keluarga (KK) yang terdiri atas sembilan jiwa terpaksa mengungsi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sukabumi, Perry A Furqon menerangkan, petugas sudah diterjunkan untuk membantu korban bencana. Salah satunya dengan  mendatangkan alat berat untuk membersihkan jalanan yang tertimbun longsor.

Pery mengungkapkan, bencana longsor dalam sepekan terakhir ini seringkali terjadi. Hal ini disebabkan tingginya intensitas hujan di Sukabumi. Sementara di sisi lain, tanah Sukabumi rawan pergerakan tanah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement