REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bersama Dahlan Iskan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) ternyata merugi. Bahkan bersama Menteri BUMN itu, laba bersih PLN di 2011 tergerus hingga 28,74 persen menjadi Rp 7,19 triliun dari 2010 sebesar 10,09 triliun.
Hal ini terungkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) PLN dengan komisi XI DPR RI, Kamis (5/4). Menurut Direktur Utama PLN Nur Pamudji, setidaknya ada beberapa faktor yang menyababkan perusahaan ini merugi.
“Kenaikan pendapatan yang didorong kenaikan penjualan listrik hanya Rp 45,6 triliun,” katanya menjelaskan. Namun sayangnya terdapat kenaikan beban usaha hingga Rp 44,3 triliun.
Kenaikan kerugian selisih kurs karena kenaikan nilai tukar mata uang asing juga meningkat menjadi Rp 3,6 triliun. Adanya kenaikan beban keuangan karena penambahan pinjaman dan pengoperasian aset-aset baru sebesar Rp 1,8 triliun juga mendorong kerugian ini.