REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Manajemen Persisam Putra Samarinda mengambil sisi positif dari keributan antarpemain yang terjadi pada saat laga uji coba klub itu melawan Tim PON Kaltim yang juga merupakan tim U-21 Persisam, Rabu (4/4).
"Kejadian seperti itu sebenarnya sudah biasa dalam sepak bola dan tidak perlu diperpanjang lagi, karena semua yang berseru sudah melakukan permintaan maaf, hanya saja belajar dari kejadian tersebut kami bisa menarik sisi positif utamanya untuk keutuhan bagi tim kami sendiri," kata Manajer Umum Persisam Agus Coeng Setiawan di Samarinda, Kamis.
Agus Coeng mengatakan dengan kejadian tersebut, menggambarkan bahwa skuadnya saat ini menjadi lebih solid, karena pemain satu dan lainnya, sudah ada rasa kebersamaan dan saling memiliki.
"Situasi kebersamaan seperti ini yang kami butuhkan pada saat pertandingan, semoga kesolitan dan keutuhan para pemain ini tetap terpelihara sampai dengan berakhirnya kompetisi," jelas Agus Coeng.
Coeng menambahkan, para pemain Persisam senior juga telah berperilaku dewasa dengan melakukan permintaan maaf atas kejadian tersebut.
"Rabu malam (4/4), Akbar Rasyid juga telah bertemu dengan komisaris klub, Harbiansyah Hanafiah untuk meminta maaf atas bentrok yang terjadi," kata Agus Coeng.
Sebelumnya pelatih PON Kaltim Rudi Keljes cukup menyayangkan atas bentrok pemain pada laga uji coba, karena kedua tim berada dalam satu atap yakni Persisam Putra Samarinda.
"Kejadian ini harus menjadi pelajaran utamanya bagi para pemain saya yang masih muda, cara bermain bola yang bagus tidak kasar, apalagi mencederai lawan," kata Rudi Keljes.
Uji coba tim Persisam Putra Samarinda menghadapi tim PON Kaltim yang juga merupakan tim Persisam U-21 pada Rabu (4/4) di Stadion Palaran Samarinda, berakhir ricuh karena terjadi perkelahian antarpemain.
Pertandingan dihentikan sampai menit 78, dalam kedudukan 3-2 untuk tim Persisam, karena kericuhan sempat meluas hingga ke tribun penonton. Komisaris klub Persisam Harbiansyah Hanfiah yang menyaksikan pertandingan tersebut, ikut turun kelapangan dan mendamaikan para pemain yang terlibat baku hantam.