REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puluhan tahun terendam air, bisa jadi itulah alasannya kampung di daerah Cengkareng, Jakarta Barat itu dinamai Kampung Apung. Warga berharap kampungnya itu tidak terendam air lagi. Hal itu disampaikan saat kunjungan rombongan Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri ke kampung tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kementerian sosial memberikan bantuan pada warga kampung yang puluhan tahun terendam air ini. "Masyarakat miskin harus kita sejahterakan" ujar Salim di sela kunjungannya, Ahad (8/4) sore. Salim menyerahkan bantuan uang senilai Rp 140 juta kepada tujuh kelompok petani lele di RT 010/01, Kampung Apung I.
Pada kesempatan itu warga Kampung Apung menyampaikan mereka. Sejak tahun 1987 warga hidup di atas kampung yang habis direndam banjir. Mereka tetap bertahan dan bermukim di atas air setinggi hampir tiga meter tersebut. "Kita mengharapkan sesegera mungkin dibangun rumah pompa" ujar Merry (48), salah satu warga.
Salim menjanjikan kepada warga untuk segera mengkoordinasikannya dengan pemerintah daerah Jakarta Barat. Pihaknya juga berupaya memberdayaan masyarakat yang menetap di kampung ini. "Sesegera mungkin kampung ini harus dikeringkan" kata Salim.
Menurutnya keadaan kampung harus segera dibenahi sehingga masyarakat bisa hidup dengan layak. Warga memanfaatkan genangan air di kampung mereka untuk mengembangkan budidaya lele. Usaha yang dijalankan oleh 60 kepala keluaga ini menjadi sumber penghasilan warga. Mereka bisa memperoleh penghasilan hingga Rp 1,2 juta saat masa panen setiap tiga bulan.