Senin 09 Apr 2012 02:09 WIB

Limbah Produksi Kertas Bisa Hemat Energi

Pabrik kertas, ilustrasi
Pabrik kertas, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri pulp dan kertas PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) di Pelalawan, Riau, menghemat penggunaan energi fosil dengan memanfaatkan lignin dari limbah produksi. Lignin itu bisa diproses dan menjadi sumber bahan bakar untuk menjalankan mesin pabrik dan penerangan di wilayah tersebut.

"Lignin kayu yang diproses menjadi lindi hitam pekat (heavy black liquor) mampu mengganti penggunaan bahan bakar fosil dalam proses produksi kertas dan bubur kertas sampai 87 persen," kata Manajer Lingkungan PT RAPP, Edward Wahab, pada talk show Penghematan Energi di Jakarta, Ahad (8/7).

Penggunaan lindi hitam pekat dari proses produksi pulp ini tidak saja menekan biaya produksi di tengah melambungnya harga minyak dan batu bara yang semakin tinggi, kata Edward pada acara yang digelar dalam Indogreen Forestry Expo 2012, tetapi juga mampu menghasilkan energi listrik yang dinikmati masyarakat di kota Pangkalan Kerinci dan sekitar kawasan pabrik.

Menurut dia, pasokan sebagian energi listrik melalui PLN ini merupakan bagian dari komitmen tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) perusahaan kepada masyarakat. Yang lebih penting, sambungnya, penggunaan energi alternatif ini membuat pabrik kertas dan bubur kertas mampu beroperasi secara lebih hijau (go green) karena energi tersebut dapat diperbarui dalam setiap proses produksi. Apalagi, energi yang dihasilkan dari lindi pekat ini tidak ada lagi limbahnya.

"Emisi karbon yang dihasilkan pabrik dari penggunaan lignin yang sudah diproses ini juga jauh lebih kecil dari pada pemanfaatan bahan bakar minyak dan batu bara. Intinya perusahaan mencoba untuk mengurangi penggunaan energi fosil sebagai bahan bakar pembangkit energi dinilai banyak kalangan menyebabkan pencemaran udara dan emisi karbon," kata Edward.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement