REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Dalam sepakbola, tak sekedar menguras performa dan stamina. Tapi, permainan yang konon lahir di Inggris tersebut juga menguras emosi dan menguji mental para pemainnya. Begitulah yang dirasakan bek Manchester City, Micah Richards.
Emosinya hampir tumpah ketika menyaksikan langsung rival sekota timnya, Manchester United menguliti Blackburn Rovers dua gol tanpa balas, tengah pekan lalu. Bagaimana tidak, kemenangan itu membuat skuat 'Iblis Merah' menjauh dari kejaran City dengan keunggulan lima poin. Pasukan Sir Alex Ferguson itu pun menjadi kandidat kuat peraih mahkota Liga Primer Inggris musim ini.
"Sepakbola sarat dengan emosi. Anda bisa merasa marah dan senang, tapi saya tidak pernah sampai ingin menangis sebelumnya," kata Richards, seperti dilansir laman Daily Mail, awal pekan ini.
Sebagai rival, Richards tentu berharap, MU akan tergelincir jelang akhir musim. Terlebih sebelumnya the Citizens harus tergusur dari posisi puncak klasemen. Ironisnya, Manchester Biru gagal merebut kembali pucuk pimpinan ketika MU ditahan imbang Sunderland, 3-3, akhir Maret lalu. Tak pelak, City pun terpaku di peringkat kedua karena tertinggal dua angka di tabel klasemen.
MU sebenarnya sempat kesulitan membongkar pertahanan Blackburn. Situasi itu membuat Richards berharap Mahchester Merah bakal terpeleset di Stadion Ewood Park, kandang the Rovers --julukan Blackburn--.
"Di jeda babak pertama dan hingga 60 menit, Anda tidak akan tahu apa yang akan terjadi," ujar punggawa tim nasional Inggris itu.
Tapi, harapan bek 23 tahun itu menguap setelah Antonio Valencia dan Ashley Young mencetak gol kemenangan MU. "Ketika mereka (MU) berhasil melakukannya dan menjauh dari kami, saya sebenarnya ingin menangis. Saya tidak pernah seperti itu atau merasakannya dalam waktu yang lama," ungkap Richards.
Penderitaan skuat binaan Roberto Mancini tidak berhenti sampai disana. Di laga berikutnya, MU sukses membungkam Queens Park Rangers (QPR) 2-0, sementara hasil berbeda terjadi di Stadion Emirates, saat City dihajar Arsenal 0-1 lewat gol telat Mikel Arteta. Hasil berbeda ini membuat MU semakin menjauh dengan keunggulan delapan poin atas the Citizens.
"Kami telah memainkan permainan luar biasa dan melihat MU seperti itu, sangat mengerikan. Itu sangat menyakitkan bagi saya," tutup bek kelahiran Birmingham, Inggris, 24 Juni 1988 silam tersebut.