REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Aktor senior Roy Marten mengenal almarhum Misbach Yusa Biran sebagai sosok profesional sejati. Selain konsisten dengan apa yang dijalani, almarhum juga memiliki idealisme yang tinggi.
Pada periode 70-an, kata dia, Misbach Yusa Biran sempat memutuskan untuk menolak menyutradarai film. Hal ini dilakukannya sebagai bentuk keprihatinan terhadap industri perfilman nasional yang tengah marak memproduksi film berbau pornografi saat itu.
"Alamrhum adalah orang yang tidak bisa dibeli," kata Roy usai acara pemakaman di komplek Pesantren Al-Ihya, Jalan Pasir Kuda, Ciomas, Bogor, Rabu (11/4).
Ia menambahkan, almarhum juga merupakan bapak sinematek Indonesia. Melalui kontribusi almarhum, dunia perfilman tanah air dapat mendokumentasikan produk-produk film anak bangsa secara independen. "Saya tidak tahu apa ada yang bisa meneruskan perjuangan almarhum dalam sinematek," ujarnya.
Misbach Yusa Biran tutup usia pada Rabu (11/4) pagi. Indonesia kehilangan seorang tokoh perfilman yang sangat disegani.