REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyatakan tingginya angka pengangguran mengancam generasi muda di Tanah Air di masa mendatang.
"Hal itu bisa terjadi jika laju pertumbuhan penduduk tidak terkendali dan kualitas sumber daya manusianya rendah," kata Deputi bidang Pengendalian Penduduk BKKBN, Wendy Hartanto di Jakarta, Kamis (12/4).
Wendy menyebutkan, pihaknya memperkirakan Indonesia akan mendapat bonus demografi di tahun 2020 sampai 2030 dimana jumlah angkatan kerja meningkat tajam.
"Jika angkatan kerja yang terus meningkat tidak sebanding dengan ketersediaan lapangan kerja maka akan menciptakan angka pengangguran," katanya.
Karena itu, menurut dia, langkah yang harus dilakukan adalah dengan mengendalikan laju pertumbuhan penduduk agar bisa berbanding lurus dengan ketersediaan lapangan pekerjaan.
Sementara itu, data Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menunjukkan bahwa tingkat pengangguran nasional lebih dari 5,3 juta.
50 persen tingkat pengangguran terbuka berasal dari lulusan SD dan SMP, 30 persen berasal dari lulusan SMA dan SMK sementara sisanya lulusan perguruan tinggi.