REPUBLIKA.CO.ID, TERNATE - Penyelenggaraan Festival Legu Gam (FLG) di Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) yang telah masuk dalam kalender kegiatan pariwisata nasional, sangat mendukung khususnya promosi berbagai objek pariwisata di Malut.
"FLG ini juga sangat mendukung usaha pelestarian dan pengembangan budaya di Malut, terutama sektor pariwisata yang saat ini banyak belum dipublikasikan," kata Wakil Wali Kota Ternate, Arifin Djafar di Ternate, Jumat (13/4).
Oleh karena itu, Arifin mengharapkan agar penyelenggaraan FLG pada tahun-tahun mendatang lebih meriah lagi dan Pemprov Malut akan selalu berupaya mendukung festival itu.
Ia juga mengharapkan kepada kabupaten/kota lainnya di Malut untuk menggelar festival serupa, agar dengan semakin banyaknya kegiatan festival di daerah ini maka akan semakin mengoptimalkan promosi wisata di daerah ini.
Menurut dia, penyelenggaraan FLG ini juga merupakan bagian dari kegiatan penyelenggaraan Sail Morotai di Kabupaten Pulau Morotai pada September 2012. Kegiatan Sail Morotai, kata Gubernur merupakan momentum untuk mengangkat kembali tiga peristiwa sejarah penting di Malut, yakni pertama sebagai daerah rempah-rempah yang menjadi rebutan bangsa Eropa.
Selain itu, peristiwa kedua yakni Malut pernah menjadi pusat pertahanan Sekutu pada Perang Dunia II dan peristiwa sejarah lainnya yakni Malut menjadi daerah terdepan dalam upaya merebut Papua dari penjajah untuk masuk dalam NKRI.
Arifin juga mengatakan, digelar FTG ini dalam rangka memeriahkan ulang tahun Sultan Ternate Mudaffar Syah itu akan berlangsung dari tanggal 1 sampai 21 April dan akan diisi dengan berbagai pertunjukkan budaya dan kesenian tradisional lokal.
Sementara itu, Sultan Ternate Mudhaffar Sjah mengatakan, FLG yang digelar hampir sebulan ini akan dihadiri oleh sejumlah Duta Besar, bahkan saat pembukaan lalu hadir Dubes Australia pada pembukaan Festival Legu Gam memiliki dampak yang sangat besar, khususnya dalam mempromosikan potensi kebudayaan Malut.
Menurut sultan, Malut dengan Australia telah memiliki hubungan historis sejak dulu yakni ketika Australia bersama Negara-negara Sekutu menjadikan Morotai, di Malut sebagai pangkalan Sekutu melawan Jepang.
"Hubungan historis itu akan kita pererat melalui kerjasama di berbagai bidang, seperti di bidang kebudayaan dan pendidikan. Saya sudah sampaikan hal itu kepada Dubes Australia dan mendapat tanggapan positif," katanya.