REPUBLIKA.CO.ID, Menteri Perminyakan Iran Rostam Qasemi mengatakan, ekspor minyak Iran ke negara-negara dunia resmi masih berlanjut kecuali penjualan ke Inggris dan Prancis.
IRNA, Kamis (19/4) melaporkan, Qasemi menuturkan, saat ini prinsip perdagangan bebas mengatur hubungan ekonomi negara-negara dunia dan sangat kecil kemungkinan untuk melakukan pembatasan.
Seraya menyatakan bahwa Iran masih menunggu bentuk interaksi Eropa, Qasemi menambahkan, "Kami berharap proses perundingan Istanbul akan berlanjut di Baghdad."
"Jika sanksi minyak Iran tidak dicabut, maka kita akan menyaksikan gejolak serius di pasar energi dunia sebagaimana pada bulan-bulan sebelumnya," ujar Qasemi. Menurutnya, pengumuman sanksi terhadap industri minyak Iran beberapa bulan lalu telah meningkatkan 18 persen harga minyak di pasar-pasar global.
Pada kesempatan itu, Qasemi menjelaskan bahwa ada banyak pihak yang membeli minyak Iran. Ditambahkannya, kontrak-kontrak baru telah ditandatangani bersama konsumen baru dan Iran tidak memiliki kendala untuk mengekspor minyaknya.
Berbicara tentang keputusan Arab Saudi untuk meningkatkan produksi minyaknya guna menutupi kekurangan di pasar dunia, Qasemi menandaskan, Iran sebagai anggota OPEC memiliki hak untuk memprotes anggota lainnya agar menjaga kapasitas produksi. "Iran telah melayangkan protes kepada ketua OPEC. Saudi dari sisi teknis tidak dapat meningkatkan produksinya untuk jangka panjang," tegasnya.