REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Asisten pelatih Persija IPL, Fabio Olivera memegang kendali timnas Indonesia senior dari tangan Nil Maizar. Pergantian komando di pemusatan latihan timnas ini tidak terlepas kepergian Nil Maizar ke Jerman untuk menempuh kursus kepelatihan. Keberangkatan Nil sendiri sudah disusun jauh sebelum dirinya ditunjuk sebagai pelatih Garuda.
“Saya untuk sementara harus meninggalkan timnas untuk menuju Jerman karena mengikuti kursus kepelatihan disana,” ujar eks asisten Semen Padang itu kepada wartawan, Jumat (20/4). Nil yakin kepergian dirinya hingga 12 Mei itu tidak akan menganggu pola persiapan timnas.
Nil sendiri telah mendelegasikan program yang ia susun kepada Fabio Olivera. Fabio yang berkebangsaan Brasil itu sebelumnya telah ditetapkan PSSI sebagai aisten timnas Indonesia. “Saya kira program akan terus berjalan. "Saya sendiri akan terus memantaunya," kata Nil Maizar yang dijadwalkan menjalani kursus kepelatihan selama sekitar sebulan di Jerman, mulai 23 April hingga 12 Mei 2012.
Sementara itu, mantan Ketua Umum PSSI, Azwar Anas memberi dukungan kepada Nil Maizar yang ditunjuk sebagai arsitek Merah Putih. Penunjukan Nil dipandangnya tepat karena sang pelatih terbukti sukses menangani Semen Padang. "Dia adalah pelatih yang baik. Kita patut mendukungnya," ujar Azwar disela-sela perayaan HUT PSSI ke 82.
Namun Azwar mengakui sepak bola Indonesia masih butuh polesan pelatih asing. Pelatih asing, lanjut dia, akan menanamkan nilai sepak bola modern pada anak-anak Garuda. "Namun bukan berarti semua pelatih asing lebih baik. Saya kira penunjukan Nil Maizar sudah tepat," ujarnya.
Tidak lupa, mantan menkokesra di masa Presiden Soeharto ini meminta pada segenap insan sepak bola untuk bersatu demi membangun sepak bola. Azwar meminta kepada pengurus PSSI lama agar memberi kesempatan pada Kepengurusan Djohar Arifin Husin agar menyelesikan tugasnya. "Kepada pengurus lama saya minta jangan menjelek-jelekkan PSSI. Mari kita semua membangun sepak bola dan saling membantu demi kejayaan Indonesia," pungkasnya.