REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebelum meninggal dunia, ternyata Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widjajono Partowidagdo sempat meminta dukungan kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan terkait Bahan Bakar Minyak (BBM).
Terakhir kali Dahlan bertemu mendiang Widjajono saat Rapat Terbatas Pelaksanaan APBN-P di Istana Negara, Kamis (19/4) kemarin. Ia sempat didatangi Wamen yang kerap disapa Pak Wid itu.
"Sebelum sidang beliau terlihat menjelaskan sesuatu kepada Wapres (Boediono). Lalu mendatangi saya dan menjelaskan hal yang sama," cerita Dahlan lewat pesan singkatnya, Sabtu (21/4). "Rupanya almarhum minta dukungan untuk idenya mengenai BBM."
Dahlan menjelaskan, Guru Besar ITB itu sempat berujar BBM yang diimpor sekarang ini sudah bukan premium lagi. Sehingga sebenarnya wajar harganya sedikit lebih tinggi dibanding sebelumnya.
Kepada Dahlan, Pak Wid menuturkan mutu BBM jenis premium yang diimpor sekarang lebih tinggi ketimbang premium sebelumnya. Sebab, menurut Widjajono, BBM premium model lama sudah tak diproduksi lagi.
"Namun sayangnya, belum sampai penjelasan selesai, Presiden SBY masuk ruang sidang. Pembicaraan terputus," ujar mantan direktur utama PLN ini. "Waktu sidang diskors untuk makan siang, saya tidak satu meja makan dengan beliau sehingga tidak ada kontak lagi."