Senin 23 Apr 2012 20:18 WIB

Komitmen Penggunaan BBG Harus Dimatangkan

Petugas mengisi bahan bakar gas (BBG) ke sebuah mobil yang digunakan sebagai transportasi umum di Stasiun Pengisian BBG (SPBG) di Surabaya, Jawa Timur.
Foto: Antara/Ismar Patrizki
Petugas mengisi bahan bakar gas (BBG) ke sebuah mobil yang digunakan sebagai transportasi umum di Stasiun Pengisian BBG (SPBG) di Surabaya, Jawa Timur.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Komitmen pemerintah tentang penggunaan BBG harus dimatangkan mengingat perkembangan harga minyak dunia. Sudah saatnya pemerintah lebih fokus pada pemakaian BBG secara lebih luas lagi.

Pengamat teknologi otomotif dan bahan bakar dari Universitas Andalas Padang, Dr Elvis Adril, berpandangan, Indonesia memang telah memulai penggunaan BBG, tapi baru sebatas untuk kendaraan transportasi TransJakarta dan semestinya ke depan dapat diperluas ke seluruh daerah.

Potensi gas yang dimiliki Indonesia diperkirakan mampu untuk memenuhi kebutuhan 50 tahun ke depan, lebih banyak dibandingkan Malaysia dan Singapura. Kedua negara itu sudah sejak lama menerapkan pemakaian BBG secara luas.

"Saya lima tahun hidup di Malaysia, membuktikan di negara itu telah menjatuhkan pilihan bahan bakar gas untuk kendaraan ramah lingkungan. Bahkan, Stasiun Pengisian Bahan Gas dibangun di setiap kota," ujarnya.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement