REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pelatih Persis Solo, Junaidi, memfokuskan pelatihan pada emosi para pemainnya agar mereka dapat menahan emosi saat bertanding dengan tim lawan pada Divisi Utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
"Kami akan fokus cara meredam emosi para pemainnya yang sering muncul saat ada tekanan keras tim lawan. Jika emosi tidak bisa mereka kendalikan, hal tersebut justru akan merusak irama permainan tim," kata Junaidi di Solo, Senin.
Junaidi menyerukan skuadnya mengambil pelajaran dari laga menghadapi tuan rumah PSS di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Ahad (22/4). Persis akhirnya menelan kekalahan 0-2 akibat tidak bisa menjaga emosi.
Pada laga melawan PSS Sleman tersebut, para pemain Persis tampil dengan semangat tinggi. Namun sayang, mereka mudah terpancing emosi. Permainan mereka pun menjadi rusak, sering kehilangan bola, dan melakukan kesalahan sendiri.
"Anak-anak seharusnya tetap fokus dan tenang saat menghadapi tekanan dan permainan keras pemain lawan,'' katanya. ''Ini agar mereka tidak kehilangan permainan aslinya."