REPUBLIKA.CO.ID, Gedung Putih menuduh sebuah perusahaan Cina menjual komponen-komponen untuk kendaraan pengangkut rudal kepada Korea Utara, meskipun PBB melarang penjualan seperti itu.
Pemerintah Amerika Serikat curiga bahwa perusahaan Cina itu memasok chassis dan komponen-komponen lainnya untuk kendaraan tersebut.
Seorang pejabat tinggi Amerika mengatakan, Washington berencana akan mengggunakan insiden ini untuk menekan Beijing agar memperketat sanksi-sanksi atas Pyongyang.
Tapi Beijing membantah telah melanggar peraturan apapun dan Amerika Serikat mengakui, perusahaan tersebut kemungkinan besar mengira komponen-komponen itu untuk penggunaan sipil.
Tudingan itu dilontarkan ditengah kekhawatiran Korea Utara sedang mempersiapkan uji coba nuklir lagi setelah peluncuran roket yang gagal minggu lalu.
"Amerika Serikat akan terus bekerja sama dengan komunitas internasional, termasuk Cina, untuk menerapkan sanksi-sanksi terkait program rudal balistik dan program nuklir Korea Utara," jurubicara Gedung Putih, Jay Carney, mengatakan.
"Kami telah mengemukakan kecurigaan itu dengan pemerintah Cina .. sebagai bagian dari konsultasi erat mengenai Korea Utara," katanya kepada wartawan. Yang dimaksudkannya adalah kecurigaan tentang kendaraan tersebut, yang pada dasarnya adalah sebuah truk besar yang dapat mengangkut sebuah rudal.
Washington menduga, perusahaan Cina, Hubei Sanjiang, tidak menjual seluruh kendaraan itu kepada Korea Utara.