REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah saat ini tengah mengarahkan pengembangan industri permesinan nasional pada sektor teknologi yang sesuai dengan tren pasar.
"Pengembangan industri mesin harus ke arah teknologi yang pendukung transportasi, mesin berbasis agro, dan industri telematika sesuai dengan tren permintaan pasar," kata Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Budi Darmadi ketika dihubungi di Jakarta, Rabu (25/4).
Menurut Budi, industri permesinan akan diarahkan memproduksi mesin yang mendukung transportasi laut, terutama "crane", pemotong, dan las. Sementara itu, industri mesin berbasis agro akan memproduksi mesin bertenaga uap (boiler).
"Kebutuhan barang modal industri telematika ternyata tinggi, mulai dari peralatan, sistem 'software', hingga komponen mekaniknya," ujarnya.
Saat ini industri permesinan di dalam negeri masih lebih banyak memproduksi mesin-mesin dan peralatan yang statis. Sedangkan produk mesin dinamis masih mengadopsi teknologi dengan presisi yang sederhana.
"Pada jangka pendek dan menengah, industri permesinan masih diarahkan pada industri berbasis manufaktur, seperti, industri logam, pertekstilan, dan alas kaki," tuturnya.
Budi menambahkan, selain pengembangan industri, penguatan dan ketersediaan jasa pemeliharaan mesin juga menjadi perhatian serius pemerintah. Regulasinya akan mengikuti, misalnya dengan kebijakan 30 persen menggunakan produk lokal," ucapnya.