Kamis 26 Apr 2012 11:30 WIB

Suryadharma Kritik NU Tak Konsisten

Rep: Indah Wulandari/ Red: Hazliansyah
Suryadharma Ali
Foto: Antara/Agus Bebeng
Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali kritik Nahdlatul Ulama. Dalam pemikirannya, inkonsistensi ormas Islam terbesar di Indonesia ini membuat terpecahnya peta kekuatan politik.

"Saya orang NU, mantan ketua PB PMII 1985-1988. Tapi saya kritik NU itu karena tidak istiqomah," ungkapnya di tengah ratusan ulama se-Kaltim, Kamis (26/4) malam.

Dia menilik, inkonsistensi itu dari arah politik para nahdliyin. Meski mempunyai kader yang banyak tersebar, suara nahdliyin kurang bisa mendominasi. Sehingga konsentrasi serta kekuatan politisnya terpecah di beberapa parpol. Seperti di PPP, Golkar, PKB, PKNU, PKS, dan beberapa parpol lainnya.

"Pokoknya serba kadang-kadang sehingga NU menjadi follower dimana-mana, sehingga status ormas besar tapi tidak ada gregetnya. Jangan oportunis," jelas Suryadharma.

Satu-satunya partai yang konsisten, jelasnya, cuma PPP. "Meski partai yang dipimpinnya berbasis Islam tapi kiainya ada di luar," jelasnya.

Maka, ia mengajak lagi para kiai yang masih berada di luar ring kekuasaan untuk menambal kekurangan parpol.

"Ayo pulang ini rumah kita. Saya mengajak karena PPP masih banyak kekurangannya hingga mari bersama diperbaiki dengan kekuatan politik umat Islam,"ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement