REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Unit Usaha Syariah Bank Permata membukukan pembiayaan yang cukup baik. Per Maret 2012 total pembiayaan di Bank Permata Syariah meningkat 151 persen, yaitu dari Rp 1,5 triliun menjadi Rp 3,97 triliun.
Dari total pembiayaan tersebut, sektor korporasi merupakan kontributor terbesar, yaitu sebesar 35 persen. sisanya terbagi di pembiayaan middle market, dan usaha menengah, kecil, dan mikro (UMKM), yaitu masing-masing 25 persen. Sisanya berasal dari pembiayaan motor dan rumah, yaitu sekitar 15 persen.
"Tahun ini saja booking baru pembiayaan di Permata Bank saja sudah mencapai Rp 1 triliun," tutur Head of Bank Permata Syariah, Achmad K Permana, kepada wartawan, Kamis (26/4).
Bank Permata Syariah memiliki target untuk tumbuh 67 persen. Saat ini total aset Permata Syariah bila dibandingkan dengan seluruh aset Bank Permata memang masih kecil, yaitu Rp tujuh triliun dibandingkan aset Bank Permata, yaitu Rp 104 triliun. Namun dengan mendorong pembiayaan Achmad optimis target tercapai.
Selain mendorong pembiayaan, Achmad mengatakan akan mengoptimalkan office channeling yang ada saat ini dan menambah kantor baru. Bank Permata Syariah sudah memiliki 11 cabang di seluruh Indonesia dengan 257 office channeling Bank Permata. Rencananya Permata Syariah akan membuka satu kantor cabang di Kedoya, satu di Kalimantan, dan dua relokasi di Bandung dan Surabaya. "Rata-rata pembukaan cabang baru memerlukan dana Rp dua miliar," tutur Achmad.
Laba Permata Syariah pada Maret 2012 naik dari Rp 14,1 miliar menjadi Rp 58,4 miliar. Dana pihak ketiga naik 180 persen, yaitu dari Rp 1,76 triliun menjadi Rp 4,94 triliun. Bank Permata Syariah berharap dapat mempertahankan CAR di atas 12 persen. Saat ini CAR PErmata Syariah berada di posisi 13 persen.