REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kedutaan Besar RI di Beijing memulangkan sekitar delapan WNI korban terbakarnya kapal berbendera Taiwan di Perairan Laut Filipina pada Kamis (24/4). Pemulangan delapan WNI itu dilakukan setelah dinyatakan sehat oleh pihak rumah sakit setempat.
Kedelapan ABK yang selamat dan dipulangkan ke Indonesia itu adalah Ary Irianto (24 th, Tegal), Nurbara (21 th, Tegal), Joko Leleono Sidomulyo (30 th, Sragen), Sinang Apriyono (24 th, Pemalang), Rudin (42 th, Tegal), Setiawan (21 th, Cilacap), Nuryanto (26 th, Cilacap) dan Kastaman (28 th, Pemalang).
Keberadaan ABK dalam insiden itu diterima KBRI Beijing dari perusahaan Huatai Insurance Agency & Consultant Service Ltd. (Huatai) pada Selasa (22/04). Perusahaan Huatai menyatakan kedelapan ABK WNI diselamatkan oleh kapal pengangkut batu bara `Semirio' di Laut Filipina, serta dilabuhkan di Qingdao, China.
Pihak berwajib setempat melaporkan bahwa kedelapan ABK WNI dalam kondisi sehat.
KBRI Beijing bekerja sama dengan Kantor Urusan Luar Negeri Provinsi Shandong, Kantor Urusan Taiwan Kota Qingdao, China Ocean Shipping Agency, serta aparat terkait (Imigrasi dan Bea Cukai) kemudian menjemput para ABK WNI dari Qingdao.
Seluruh ABK kehilangan paspor dan dokumen-dokumen dalam kebakaran kapal tersebut. Untuk itu KBRI Beijing mengeluarkan Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) bagi mereka untuk mendapat visa transit di China, sehingga dapat dibawa ke kota Qingdao serta kemudian ke Beijing.
Sebelumnya diberitakan, kapal ikan berbendera Taiwan "Shin Maan Chun" terbakar di perairan Laut Filipina pada Kamis (24/4).