REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Dua pelajar asal Yogyakarta di puncak Gunung Slamet, dievakuasi tim SAR gabungan dari Basarnas pos Cilacap, Basarda Jateng, dan SAR Purbalingga. Kedua pelajar yang terdiri dari Koko Setiyoko (18), warga Jalan Kusuma Negara, Yogyakarta, dan Pandu Yustisiawan (18), warga Jalan Godean, Yogyakarta, sebelumnya menyampaikan pesan singkat pada orang tuanya bahwa mereka tersesat di hutang lereng Gunung Slamet.
''Mereka sudah berhasil kami bawa turun, dan sampai ke pos Bambangan (pos pertama pendakian Gunung Slamet dari arah Kecamatan Karangreja Kebupaten Purbalingga), pukul 23.30. Sekarang keduanya sudah dibawa orang tuanya pulang ke Yogyakarya,'' kata anggota Basarda Jateng, Rudi Setiawan, Rabu (2/5).
Dia menyebutkan, saat ditemukan di Plawangan (puncak Gunung Slamet), kondisi keduanya memang cukup lemah. Namun dia memastikan, keduanya dalam kondisi sehat. ''Hanya trauma ringan saja, karena mungkin sempat panik dan khawatir,'' jelasnya.
Dia menyebutkan, kedua pendaki yang merupakan siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta tersebut, mendaki Gunung Slamet pada Ahad (29/4) dinihari. Mereka mendaki melalui jalur pos pendakian Kalipagu yang ada di daerah Baturraden.
Jalur ini, menurut Rudi, sebenarnya bukan jalur yang biasa dilalui para pendaki Gunung Slamet. Hal ini karena medannya cukup sulit, dan kondisi hutan di bagian lerengnya masih cukup lebat. Kebanyakan pendaki, biasanya melalui jalur pos Bambangan yang relatif tidak terlalu sulit. ''Saya sendiri tidak tahu alasan mereka mendaki melalui rute jalur ini. Mungkin karena merasa tertantang, sehingga mereka memilih jalur ini,'' jelasnya.
Kondisi kedua remaja yang tersesat ini, diketahui pada Senin (30/4) malam. Saat itu, salah seorang dari pendaki tersebut mengirim SMS pada keluarganya bahwa mereka tersesat di Gunung Slamet. Mendapat informasi tersebut, orang tua pendaki tersebut segera menghubungi tim SAR Purbalingga, yang segera menghubungi Basarnas pos Cilacap dan Basarda Jateng. Sementaa satu tim kecil dari SAR Purbalingga, langsung melakukan pendakian untuk mencari keduanya.
Pada Selasa (1/5) pagi, salah seorang pendaki tersebut kembali mengirim pesan SMA pada orang tuanya bahwa posisi mereka saat itu berada di Plawangan, atau puncak Gunung Slamet. Setelah mendapat SMS tersebut, tim SAR membalas agar keduanya tetap diam di tempat menunggu jemputan, dan mencoba turun mencari jalan sendiri.
Berdasarkan informasi tersebut, maka Tim SAR Purbalingga yang kemudian diikuti tim SAR gabungan, segera mendaki ke puncak Gunung Slamet. Pada Selasa (1/5) sore, keduanya langsung ditemukan dan dibawa turun melalui jalur Bambangan.