REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Hillary Clinton meminta ke Cina bahwa negara Tirai Bambu tersebut tidak dapat menolak 'aspirasi-aspirasi' para warganya ketika ia berbicara dalam perundingan di Beijing, yang dinodai pertikaian menyangkut seorang pembangkang Cina.
"Kami yakin bahwa semua pemerintah harus menjawab aspirasi-aspirasi para warga bagi kemartabatan dan norma hukum dan tidak ada satu negarapun dapat atau harus mengabaikan hak-hak itu," kata Hillary ketika membuka Dialog Strategis dan Ekonomi tahunan, Kamis (3/5).
Akan tetapi Hillary, tidak secara langsung menyebut nama aktivis Chen Giangcheng, yang pada Rabu (2/5) meninggalkan tempat ia mengungsi di kedubes AS dalam satu kesepakatan yang dikecam para akvisi hak asas manusia.
Hillary menyerukan kerja sama antara AS dan Cina mengenai sejumlah masalah termasuk Korea Utara, yang melakukan satu uji coba roket pada 13 April dan diperkirakan sedang mempersiapkan uji coba nuklir ketiga.
"Tampaknya peluncuran rudal itu menyatakan bahwa usaha Pyongyang untuk memperbaiki hubungan dengan dunia luar bukan satu tujuan, tetapi sebagai satu ancaman," kata Hillary.
"Kami mengakui peran yang dimainkan Cina dan melanjutkan kerja sama untuk menegaskan kepada Korea Utara bahwa kekuatan dan keamanan adalah menjadi kebutuhan prioritas bagi rakyatnya-- bukan dari provokasi lebih jauh," katanya.
AS menangguhkan satu perjanjian untuk memberi bantuan pangan setelah peluncuran roket Korut itu, yang Pyongyang katakan adalah satu usaha yang gagal untuk menempatkan satu satelit dalam orbit tetapi Washington menuduh itu adalah satu uji coba satu rudal jarak jauh.
Cina adalah pendukung utama Korut dan bersikap yang tidak biasa ketika menyatakan kecemasannya atas peluncuran roket itu, kendatipun satu studi belum lama ini menyatakan teknologi Cina membantu perlengkapan bagi peluncuran itu.
Secara terpisah, Hillary memuji Cina karena mendukung satu resolusi Dewan Keamanan PBB Rabu yang memberikan kepada Sudan dan Sudan Selatan satu ultimatum untuk menghentikan permusuhan dan mendukung usaha-usaha perdamaian yang dilakukan Uni Afrika.
"Saya gembira Cina dan AS bergabung dengan masyarakat internasional hanya beberapa jam lalu untuk mendukung satu resolusi Dewan Keamanan PBB yang kuat yang memberikan dukungan kuat kepada peta jalan Uni frika," kata Hillary.
Cina menghadapi kecaman keras dari kalangan anggota Kongres AS karena mendukung Presiden Sudan Omar al-Bashir-- yang menghadapi perintah penangkapan internasional atas tuduhan melakukan genosida dalam satu konflik terpisah di Darfur.
Hillary juga menyeru kerja sama dengan Cina mendesak Iran mengenai program nuklirnya , menghentikan aksi kekerasan di Suriah dan menghadapi perubahan iklim.