REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Kapolres Tulangbawang, AKBP Shobarmen, segera membentuk tim yang beranggotakan berbagai unsur untuk menyelidiki kasus penyerbuan dan pembakaran kantor Bupati Mesuji dan Sekretariat Pemkab Mesuji. Peristiwa Kamis (3/5) siang ini, menurut dia, harus diusut tuntas karena sudah masuk wilayah pidana.
“Hukum tetap harus kita tegakkan, yang salah tetap dihukum. Kami akan bentuk tim menyelidiki kasus pembakaran Kantor Bupati Mesuji dan Sekretariat Pemkab,” kata Kapolres Tulangbawang, AKBP Shobarmen, yang mengunjungi lokasi kejadian, Kamis (3/5) petang.
Kapolres mengatakan, kantor bupati dan Pemkab Mesuji habis terbakar. Sampai saat ini, belum ada dari kelompok warga yang membakar diamankan petugas. Polisi, ungkap dia, masih harus menyelidiki penyebab penyerangan dan pembakaran kantor tersebut.
Berdasarkan laporan yang diperoleh, Kamis (3/5) petang, sekumpulan warga pendukung Wakil Bupati (wabup) Mesuji, Ismail Ishak, yang telah menginap di lokasi kejadian selama empat hari, sudah tidak berada di tempat itu lagi. “Semua warga sudah tidak ada lagi di lokasi kejadian. Semua tenda tempat mereka menginap sudah roboh,” kata Apri, warga Brabasan, Kabupaten Mesuji.
Menurut Apri, kejadian pembakaran adalah puncak kemarahan warga atas pemerintah provinsi dan pemerintah pusat terkait pemberhentian Ismail. Wakil bupati dilantik pada 13 April 2012 dan SK pemberhentiannya dikeluarkan Mendagri, Gamawan Fauzi.