Jumat 04 May 2012 16:27 WIB

Chen Guangcheng, Pendekar Buta Pembela HAM Cina

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Hafidz Muftisany
Aktivis HAM Cina, Chen Guangcheng
Foto: telegraph.co.uk
Aktivis HAM Cina, Chen Guangcheng

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING --Chen Guangcheng merupakan seorang pengacara tuna netra yang dipenjara selama empat tahun. Permasalahannya menjadi perhatian dunia sekaligus duri dalam daging bagi hubungan bilateral Cina dan AS. 

Ia diburu pemerintah Cina karena berhasil membongkar praktik sterilisasi paksa dan aborsi akibat kebijakan satu anak Cina.

Ia menjadi tahanan rumah secara tidak resmi setelah keluar dari penjara pada 2010. Namun, ia berhasil kabur dari tahanan rumah pada 22 April. Ia mencari perlindungan di kedutaan besar AS di Beijing.

Sejak saat itu, sejumlah pendukung dan keluarganya telah ditahan. Di antara mereka adalah saudaranya dan aktivis yang membantunya melarikan diri, He Peirong.

Chen yang meminta perlindungan dan tinggal di kedutaan besar AS merupakan tamparan bagi pemerintah Cina, terutama dengan adanya pembicaraan tingkat tinggi yang dihadiri Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton di Beijing.  

Dari tempat tidurnya, Kamis, ia sempat melakukan pembicaraan telepon dengan anggota parlemen AS. Ia mengatakan kekhawatirannya atas keselamatan dirinya dan keluarganya. 

Pemerintah Cina menuntut permintaan maaf dari AS karena dianggap turut campur dalam urusan dalam negerinya. Politisi oposisi AS juga mengkritik perlakuan Cina terhadap warganya tersebut. Sejauh ini  belum ada pernyataan maaf dari pemerintaha AS.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement